- PENGERTIAN
1.
Angina pektoris adalah nyeri
dada yang ditimbukan karena iskemik miokard dan bersifat sementara atau
reversibel. (Dasar-dasar keperawatan
kardiotorasik, 1993)
2. Angina pektoris
adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang
khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar
ke lengan sebelah kiri yang timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila
aktifitas berhenti. (Prof. Dr. H.M.
Sjaifoellah Noer, 1996)
3. Angina pektoris
adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa tidak nyaman
yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum. (Penuntun Praktis
Kardiovaskuler)
- ETIOLOGI
1. Ateriosklerosis
2. Spasme arteri
koroner
3. Anemia berat
4. Artritis
5. Aorta Insufisiensi
- FAKTOR-FAKTOR RESIKO
1. Dapat Diubah
(dimodifikasi)
a. Diet
(hiperlipidemia)
b. Rokok
c. Hipertensi
d. Stress
e. Obesitas
f.
Kurang
aktifitas
g. Diabetes Mellitus
h. Pemakaian
kontrasepsi oral
2. Tidak dapat diubah
a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Ras
d. Herediter
e. Kepribadian tipe A
- FAKTOR PENCETUS SERANGAN
Faktor
pencetus yang dapat menimbulkan serangan antara lain :
1. Emosi
2. Stress
3. Kerja fisik terlalu
berat
4. Hawa terlalu panas
dan lembab
5. Terlalu kenyang
6. Banyak merokok
- GAMBARAN KLINIS
1. Nyeri dada
substernal ataru retrosternal menjalar ke leher, tenggorokan daerah inter
skapula atau lengan kiri.
2. Kualitas nyeri
seperti tertekan benda berat, seperti diperas, terasa panas, kadang-kadang
hanya perasaan tidak enak di dada (chest discomfort).
3. Durasi nyeri
berlangsung 1 sampai 5 menit, tidak lebih daari 30 menit.
4. Nyeri hilang
(berkurang) bila istirahat atau pemberian nitrogliserin.
5. Gejala penyerta :
sesak nafas, perasaan lelah, kadang muncul keringat dingin, palpitasi,
dizzines.
6. Gambaran EKG :
depresi segmen ST, terlihat gelombang T terbalik.
7. Gambaran EKG
seringkali normal pada waktu tidak timbul serangan.
- TIPE SERANGAN
1. Angina Pektoris
Stabil
q
Awitan
secara klasik berkaitan dengan latihan atau aktifitas yang meningkatkan
kebutuhan oksigen niokard.
q
Nyeri
segera hilang dengan istirahat atau penghentian aktifitas.
q
Durasi
nyeri 3 – 15 menit.
2. Angina Pektoris
Tidak Stabil
q
Sifat,
tempat dan penyebaran nyeri dada dapat mirip dengan angina pektoris stabil.
q
Adurasi
serangan dapat timbul lebih lama dari angina pektoris stabil.
q
Pencetus
dapat terjadi pada keadaan istirahat atau pada tigkat aktifitas ringan.
q
Kurang
responsif terhadap nitrat.
q
Lebih
sering ditemukan depresisegmen ST.
q
Dapat
disebabkan oleh ruptur plak aterosklerosis, spasmus, trombus atau trombosit
yang beragregasi.
3. Angina Prinzmental
(Angina Varian).
q
Sakit
dada atau nyeri timbul pada waktu istirahat, seringkali pagi hari.
q
Nyeri
disebabkan karena spasmus pembuluh koroneraterosklerotik.
q
EKG
menunjukkan elevaasi segmen ST.
q
Cenderung
berkembang menjadi infaark miokard akut.
q
Dapat
terjadi aritmia.
- PATOFISIOLOGI DAN PATHWAYS
Mekanisme
timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidakadekuatan suply oksigen ke
sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekauan arteri dan penyempitan lumen
arteri koroner (ateriosklerosis koroner).
Tidak diketahui secara pasti apa penyebab ateriosklerosis, namun jelas
bahwa tidak ada faktor tunggal yang bertanggungjawab atas perkembangan ateriosklerosis. Ateriosklerosis merupakan penyakir arteri
koroner yang paling sering ditemukan.
Sewaktu beban kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan oksigen
juga meningkat. Apabila kebutuhan
meningkat pada jantung yang sehat maka artei koroner berdilatasi dan megalirkan
lebih banyak darah dan oksigen keotot jantung. Namun apabila arteri koroner
mengalami kekauan atau menyempit akibat ateriosklerosis dan tidak dapat
berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen, maka
terjadi iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium.
Adanya
endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi No (nitrat Oksid0 yang
berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang reaktif. Dengan tidak adanya fungsi ini dapat
menyababkan otot polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang memperberat
penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang. Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan
gejala yang begitu nampak bila belum mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75 % serta dipicu
dengan aktifitas berlebihan maka suplai darah ke koroner akan berkurang. Sel-sel miokardium menggunakan glikogen
anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
Metabolisme ini menghasilkan asam laktat yang menurunkan pH miokardium
dan menimbulkan nyeri. Apabila kenutuhan
energi sel-sel jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan
sel-sel otot kembali fosforilasi oksidatif untuk membentuk energi. Proses ini tidak menghasilkan asam
laktat. Dengan hilangnya asam laktat
nyeri akan reda.
Artikel Terkait
0 komentar :
Posting Komentar