I.
Sistem
Manajemen Gudang
Sistem adalah kumpulan interaksi
dari sub sistem, dan Manajemen adalah ilmu mengelola sumber daya sedangkan Gudang
adalah tempat penyimpanan barang sementara. Secara ringkas sistem manajemen
gudang mengandung pemahaman : pengelolaan dari aktifitas yang saling terkait
dalam aktifitas penyimpanan barang sementara. Apa saja aktifitas penyimpanan
barang itu? Penerimaan dari pemasok, handling barang, pengeluaran barang ke
tujuan adalah garis besar dari aktifitas penyimpanan. Saat ini gudang memiliki
arti luas dan lebih dari sekedar tempat penyimpanan saja. Gudang itu sendiri
tidak menambah nilai barang secara langsung, tidak ada perubahan citarasa,
bentuk, kemasan, dll. Intinya tidak ada kegiatan proses operasi pada barang,
yang ada adalah aktifitas transportasi barang dari satu tempat ke tempat
lainnya, itu secara umum kegiatan di Gudang.
II.
Aktivitas
dalam pergudangan
Ada
berbagai macam aktivitas dalam pergudangan, diantaranya:
a.
Administrasi
dalam Gudang
Administrasi
menurut saya merupakan sutradara dibalik segala operasional Gudang.
Administrasi mengurus data-data gudang seperti data pemesanan barang, data
persediaan, data pengeluaran barang, data permintaan, bahkan sampai peramalan
permintaan. Oleh karena itu, ibarat sebuah film maka Administrasi adalah
penulis skenario yang menentukan jalan ceritanya.
Ada bermacam-macam jenis
administrasi gudangdiantaranya yaitu::
1. Daftar Stok Barang :Informasi ini akan sangat bermanfaat bagi para
agen marketing perusahaan.
Mereka bisa ekspansi pasar yang lebih luas jika ternyata stok barang masih banyak. Pengiriman barang yang
sudah dipesan terlalu lama membuat konsumen kecewa dan bisa saja memutuskan
kontrak atau tidak akan memesan pada perusahaan itu lagi.
2. Daftar Input Barang: Daftar ini sangat penting untuk mengetahui apakah masih ada tempat bagi barang-barang berikutnya.
3. Daftar Keluar Barang: Barang yang keluar akan mempengaruhi
pemesanan barang.
4. Jadwal Pengiriman Barang:Jadwal ini akan mempermudah peletakan barang.
Menunjukkan mana barang yang harus diambil terlebih dahulu sehingga tidak ada
barang yang tertinggal dan menjadi kadaluarsa.
5. Prediksi Pemesanan:Pemesanan barang sesuai dengan data
barang yang keluar.
6. Daftar Stok Opnam:Daftar
stok opnam dilakukan setahun sekali. Hal ini sama seperti cuci gudang.
7. Daftar Pengelompokan
Barang:Daftar ini akan
mempermudah pengambilan barang.
8. Daftar Jumlah Barang:Daftar jumlah tiap-tiap barang dilengkapi spesifikasi dan tanggal masuk sampai tanggal
kadaluarsa.
Berikut adalah alur dalam
administrasi gudang, yaitu:
1.
Data pemesanan barang Sebuah gudang
menyimpan barang-barang tertentu dan mengeluarkan dalam jumlah tertentu.
Misalkan pengeluaran adalah x maka penyimpanan bisa saja x atau x + y , dimana
y adalah buffer stock, Tingkat buffer diperlukan di Indonesia, mengingat
kontinuitas suplai yang tidak terjamin oleh pemasok, padahal teori mengatakan
zero stock adalah hal yang baik, tetapi itu beresiko tinggi terhadap potential
loss sales dari perusahaan.
Pemesanan dilakukan administrasi
berdasarkan kebutuhan pengeluaran. Kebutuhan pengeluaran diramalkan terlebih
dahulu melalui data historis ataupun diestimasi. Pemesanan dilakukan kepada
pemasok dengan perjanjian waktu bayar (term of payment(TOP)), dimana TOP
nantinya diusahakan angkanya lebih besar daripada DSI (Day Sales Inventory)
atau waktu barang tersimpan dampai menjadi uang. Misalkan jika perusahaan
berhasil menjual dalam waktu 3 hari dan TOP adalah 6 hari, maka perusahan
untung, karena sudah berhasil menjual 2 kali tetapi baru membayar sebanyak 1
kali. Administrasi banyak berkaitan dengan pemasok. Perjanjian produk yang
returnable juga menguntungkan perusahaan dibandingkan sistem beli putus.
Perjanijian ini bahkan bisa sebegitu
ketat, semisal satu peritel luar negeri yang tersangkut kasus di KPPU, salah
satunya karena diduga mengadakan perjanjian pada pemasok supaya harga yang
masuk ke ritel tersebut harus lebih murah dibanding ritel mana saja yang
memesan barang sama dengan pemasok. Ini merupakan bentuk praktek monopoli. Hubungan
erat pihak administrasi juga dijalankan dalam rangka menjalin supplier
relationship management. Banyak faktor yang mempengaruhi supplier relationship
management dan itu banyak menyangkut etika bisnis.
2.
Data Inventory
Administrasi menjadi ujung tombak seluruh pencatatan arus keluar masuk barang, sehingga pengendalian operasional lebih dimudahkan dengan adanya akurasi data. Bukti pencatatan barang keluar masuk akan mempengaruhi beberapa hal berikut :
a. Jumlah stok barang.
b. Klaim pembayaran barang masuk dan keluar.
c. Dasar memesan barang.
d. Mempelajari trend sales.
Administrasi menjadi ujung tombak seluruh pencatatan arus keluar masuk barang, sehingga pengendalian operasional lebih dimudahkan dengan adanya akurasi data. Bukti pencatatan barang keluar masuk akan mempengaruhi beberapa hal berikut :
a. Jumlah stok barang.
b. Klaim pembayaran barang masuk dan keluar.
c. Dasar memesan barang.
d. Mempelajari trend sales.
Data persediaan ini menuntut akurasi data secara real time dan dapat dipertanggungjawabkan. Administrasi yang kuat perlu dibangun melalui integrasi antara komputerisasi dan sumber daya yang menjalankannya. Sistem informasi yang berkaitan dengan database memerlukan orang-orang yang akrab dengan database.
b.
Penerimaan
Barang
Penerimaan
barang merupakan segala awal arus barang yang bergerak di gudang. Penerimaan
barang dari distributor dilihat sangat mudah, namun bila hal ini tidak memiliki
sistem yang mengatur, maka bisa dipastikan akan mengganggu produktifitas.
Berikut adalah hal-hal penting dalam penerimaan barang :
1. Bukti
pesanan barang dari Gudang ( untuk memastikan pesanan barang dalam spesifikasi
yang tepat ).
2. Bukti
Tanda Barang diterima ( untuk penagihan ).
3. Cek
Bukti Pemesanan dengan Fisik Barang.
4. Cek
Expired Date dan Kondisi Barang.
5. Surat
Jalan ( Untul Retur )
6. Memasukkan
Barang ke Penyimpanan.
v Bukti Pemesanan ( Purchase Order )
Ketika satu pihak memesan sejumlah
barang ke pemasok, Maka dia akan mengirimkan PO ke distributor. Barang sesuai
jumlah PO ini nantinya akan dibawa ke Gudang tempat yang disiapkan oleh
konsumen. Tim Gudang tentunya tidak selalu tahu jenis barang apa yang dipesan,
Oleh sebab itu tim Gudang perlu memastikan kesesuaian PO dengan fisik barang
yang ada. Setelah PO diperiksa dan sesuai dengan seluruh item yang dibawa, maka
selanjutnya dibuat Bukti Tanda terima Barang.
v
Bukti Tanda Terima Barang
Bukti Tanda Terima Barang serta
Faktur akan berhubungan dengan penagihan uang. Bukti Tanda Terima barang akan
dijadikan dasar oleh pihak supplier untuk menagih kepemesan barang. Pentingnya
untuk membuat Bukti Tanda Terima Barang ini asli danada tanda-tanda yang
dilampirkan, semisal PO atau surat lain yang menjamin keasliandokumen ini.
c. Penyimpanan
barang
Yaitu
dimana gudang di jadikan tempat yang aman untuk meletakkan hasil produksi.
Semua barang yang sudah memenuhi standar untuk di pasarkan semua harus ada di
gudang. Masalah penyimpanan barang merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan, sejak barang tersebut keluar dari tempat produksi, tempat transit
dan tujuan. Bagi perusahaan yang tidak mempunyai fasilitas tempat penyimpanan
sendiri dapat menggunakan gudang (warehouse) cara menyewa dari pihak lain yang
menyewakan gudang umum (public warehouse).
Dalam penyimpanan barang harus mengatur barang
dengan tata letak yang baik. Pengaturan tata letak barang dalam gudang tidaklah mudah jika
dilakukan secara manual. Selain banyaknya proses keluar masuk barang, kesulitan
juga ditimbulkan oleh proses pencarian barang yang harus dikeluarkan dari
gudang. Kesulitan – kesulitan tersebut bisa diatasi dengan adanya
sistem inventori yang baik serta pengaturan letak barang dalam gudang yang
dilakukan secara terkomputerisasi.
d.
Pengemasan
Barang
Dalam manajemen
gudang, terdapat pula pengemasan barang, yaitu membungkus atau mengemas barang
hasil produksi. Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang
dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan meliputi
tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri dan label.
Ada tiga alasan utama untuk melakukan Pengemasan barang, yaitu:
1. Kemasan dapat melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke
konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan
terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
2. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan
sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan
satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya.
3. Dengan kemasan yang sangat menarik diharapkan dapat memikat dan menarik
perhatian konsumen. Selain itu, kemasan juga dapat mangurangi kemungkinan
kerusakan barang dan kemudahan dalam pengiriman.
e. Pengeluaran Barang
Pada proses pengeluaran barang,
kegiatan utamanya yaitu pengiriman barang kepada pelanggan sesuai dengan
pesanan ataupun pengiriman barang ke distributor pelanggan. Pengeluaran barang
sesuai dengan nota penjualan yang sudah dibuat dan dibuat juga surat jalan
untuk barang yang sudah dikeluarkan.
III.
SISTEM OPERASIONAL GUDANG
Operasional gudang adalah
kelanjutan dari pergerakan fisik barang setelah barang itu diterima dari
pemanufaktur atau pemasok. Barang akan diletakkan pada gudang sesuai dengan
sarana yang dimiliki. Sarana bisa berupa rak dan pallet atau pallet saja,
bahkan ekstrimnya barang bisa diletakkan begitu saja di lantai, tentunya hal
ini sesuai kebutuhan serta tergantung seberapa besarnya modal yang dimiliki
perusahaan. Setelah barang diletakkan pada posisi tertentu, maka akan ada
saatnya barang tersebut akan dikeluarkan sesuai kebutuhan perusahaan atau
berdasarkan adanya permintaan terhadap barang yang disimpan. Proses peletakkan
barang dari penerimaan serta proses pengeluaran barang saat ini telah banyak
memakai teknologi komputer.
Ada beberapa lingkup pekerjaan dalam
operasional gudang, yaitu:
1.
Penanganan/Handling barang
baik dan barang rusak
2.
Penghitungan stock (Stock Opname)
3.
Pengepakan barang
4.
Pengawasan operasional pekerja
5.
Perpindahan barang dari satu
lokasi ke lokasi lain,dll
Barang yang telah diterima akan
masuk sebagai stock gudang, dan menjadi tanggung jawab kepala gudang.
Selanjutnya selain jumlah barang, penanganan yang baik juga merupakan hal yang
penting. Seberapa banyak gudang anda memiliki barang rusak yang diakibatkan
kesalahan handling. Handling barang sangat ditentukan volume, karakteristik
barang serta perlengkapan yang dipakai (pallet, hand pallet, forklift,
conveyor, dll). Besarnya produk rusak atau cacat tentunya membuat produktivitas
rendah, konsep Lean Manufacturing yang dikombinasikan dengan Six Sigma yang
terlahir pada konsep lean sigma bisa dipelajari oleh kepala gudang atau manajer
gudang untuk mengetahui sistem atau konsep untuk mengurangi produk cacat/rusak.
Jumlah pekerja gudang yang banyak dan berkualitas seadanya menjadi batasan bagi
kepala gudang untuk mengawasi secara efektif, untuk itu perlu adanya personil-personil
di bawah kepala gudang untuk mengawasi pekerja-perkerja dan memastikan
operasional gudang berjalan dengan baik.
Selisih dari perhitungan stock
merupakan kelalaian dari pekerja gudang, namun menghilangkan selisih stock
dalam satu tahapan pelayanan stock dalam volume besar juga sangat sulit
diterapkan. Pada beberapa bagian ada budget toleransi terhadapa hal tersebut,
meskipun sebenarnya hal ini bukan merupakan pembenaran terhadap kelalaian
pekerja.
Artikel Terkait
12 komentar :
Saya suka artikelnya dan bermanfaat, numpang promo ya dan salam kenal
Dijual tanah 10 hektar dipinggir jalan, daerah cibitung bekasi, 5 hektar sertifikat 5 hektar ajb harga 2,6 juta permeter nego. Tidak banjir. 2 km menuju pintu tol cibitung.
Dan Tanah sertifikat 1,1 Hektar dipinggir kalimalang harga 2,8 juta permeter nego.
Lokasinya cocok buat pabrik, gudang industri, pool bus dan kontainer, kantor dll.
Gufron
08881764421
http://tanahdicibitung.blogspot.com/
nice infonya gan buat blajar-blajar...
aplikasi Stok Gudang Kontrol
www.ji-software.com
artikelnya menarik sekali, saya sangat suka.
bolehkah saya postingkan di blog saya
Ada standard kapasitas gudang ideal jika dilihat dari jumlah produksi ndak?misalnya produksi barang 1000 ton/bulan...kira butuh kapasitas gudang brpa ton yg ideal?
Misi gan, izin share ya...
Kami menjual notebook Acer
ASPIRE ES1-111-CU5A Win 8.1
Price Rp 3.399.000
Spesifikasi :
Processor Onboard >>> Intel Celeron DualCore N2840-2.58Ghz
Memori Standar >>> 2GB DDR3 PC12800
Tipe Grafis >>> Intel HD Graphics
Ukuran Layar >>> 12”
Resolusi Layar >>> 1366 x 768
Tipe Layar >>> LED
Sound >>> integrated
Hard disk >>> 500 GB
Optical Drive >>> NA
Wireless Network >>> IEEE 802.11b/g/n
Ports
>>> HDMI
>>> 3x USB Ports
>>> 2x USB 2.0 Ports
>>> 1x USB 3.0 Ports
>>> Network (RJ-45)
Sistem Operasi >>> Windows 8.1 (Bing)
Keyboard >>> Yes
Dimensi (PTL) >>> 11.5 x 0.8 x 8.3 ( W x H x D)
Berat >>> 1.2 Kg
Kunjungi website kami untuk produk" lainnya
Terimakasih.... :)
Apabila rekan-rekan mencari referensi, berita, info buku, regulasi, artikel, dll, mengenai logistik dan supply chain, silakan kunjungi website Supply Chain Indonesia di www.SupplyChainIndonesia.com. Dijamin update terus setiap harinya
Perkenalkan Saya Arief dari PT MAIRODI MANDIRI SEJAHTERA,perusahaan kami bergerak dibidang pengadaan pelatihan. Jika bapak/ibu berkenan mengikuti pelatihan di perusahaan kami..silahkan kunjungi website kami di
mairodi-training.com
pelatihan-indonesi.com
training-k3.com
training-bandung.com
training-yogyakarta.com
pelatihan-jakarta.com
Terimakasih atas kerjasamanya..
Salam..sukses
dalam manajemen gudang, keberadaan rak gudang adalah sangat vital. sangat penting untuk mengetahui kebutuhan basic dari gudang
Artikel nya sangat bermanfaat untuk saya belajar di gudang kemas
pengelolaan gudang dapat di maksimalkan dengan penggunaan sistem gudang online yang dilengkapi dengan fitur yang pastinya dapat mempermudah kita dalam mengelola gudang.
penting nih buat bisnis apa lagi buat bisnis retail biar paham sama pengertian, manfaat dan bagaimana cara tepat dalam melakukan manajemen gudang
mantap lengkap sekali, seorang admin gudang perlu mengetahui ilmu ini.
Posting Komentar