Berbeda dengan paham nativisme, paham empirisme memaknai belajar sebagai suatu aktivitas menambah informasi atau pengetahuan dan atau pengayaan adanya bentuk pola-pola respons baru yang mengarah pada perubahan tingkah laku siswa. Dengan demikian, kegiatan belajar guru lebih banyak menekankan arti pentingnya siswa, misalnya berupa kegiatan menghapal materi/rumus. Jika hal ini yang menjadi titik tekan, maka munculnya perubahan tingkah laku dalam pembelajaran lebih banyak diharapkan adanya. Sebab, hal inilah yang dapat diamati dan diukur sebagai hasil dari respons terhadap objek belajar baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Paham organismik memandang bahwa belajar adalah terjadinya perubahan perilaku dan pribadi siswa secara keseluruhan. Sehingga, belajar di sini bukan saja merupakan bentuk respons secara mekanistik belaka, melainkan merupakan perubahan yang sifatnya komprehensif-simultan di antara beberapa unsur atau komponen yang ada dalam diri anak, yang mengarah pada suatu tujuan tertentu. Segala hal yang dihasilkan dari aktivitas siswa; apakah dari membaca, mendengar, memperhatikan, atau mencermati, akan dapat membawa pada munculnya perubahan pada diri anak. Dengan kata lain, anak telah mengalami proses belajar.
Menurut Abin Syamsuddin Makmun (1983), belajar dapat diartikan sebagai terjadinya perubahan pada diri individu yang belajar, dan yang dimaksudkan dengan perubahan dalam konteks belajar itu dapat bersifat fungsional atau struktural, material dan perilaku serta keseluruhan pribadi yang bersifat multi dimensi. Perubahan tingkah laku ini, mengandung perubahan segi jasmani (struktural) dan rohani (fungsional), yang keduanya saling berinterkasi Oemar Hamalik (1978: 42),. Pola tingkah laku yang semacam ini terdiri atas aspek pengetahuan, pengertian, sikap, keterampilan, kebiasaan, emosi, budi pekerti, apresiasi, jasmani, hubungan sosial, dan lain-lain. Walaupun ketiga paham atau aliran di atas memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda, namun ketiganya mempunyai inti makna substantif yang sama, yaitu bahwa belajar dapat dimaknai dengan suatu aktivitas individu baik secara fisik, psikis baik berupa membaca, mengamati, mendengar dan melihat segala macam objek belajar yang ada di sekitarnya sehingga membawa pengaruh
pada dirinya dalam bersikap, bertingkah laku, dan berbuat dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel Terkait
Education
- SOAL UJIAN IPA SMK PILIHAN GANDA
- Kriteria untuk Kematangan Emosi
- Ciri-Ciri Orang Kreatif
- 5 (Lima) Hal yang Menentukan Kurikulum
- Pengumpulan Data Siswa
- Pendekatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
- Apa itu Handout?
- Konsep Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 200 mil
- Pengertian Umum Bangsa
- Macam-Macam Visualisasi Data
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Media Pembelajaran
- Pengertian Teori Empirisme
- Apa Itu Teori Nativisme
- Pengertian / Definisi dari Prestasi Belajar
- Pengertian / Definisi Belajar
- Pengertian, Definisi, Arti Pendidikan
- Kelebihan dan Keterbatasan menggunakan Objek Fisik-Benda Nyata
- Tujuan Penggunaan Objek Fisik-Benda Nyata
- Pengertian simulator dan Objek Fisik-Benda Nyata
- Pengertian Media (dalam Media Pendidikan)
- Pengertian Pembelajaran
- Pengembangan Media Pembelajaran
- Manfaat Media Pembelajaran
- PengertianUmum Media Pembelajaran
- Macam-macam teori belajar berdasarkan kelompok
0 komentar :
Posting Komentar