Menyusui
adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta di seluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa
pernah membaca buku tentang ASI. Bahkan ibu yang buta huruf pun dapat menyusui
bayinya dengan baik walaupun demikian dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini
melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah.
Seiring
dengan perkembangan zaman, terjadi pula peningkatan IPTEK yang demikian pesat. Ironisnya pengetahuan lama yang mendasar seperti menyusui justru
kadang terlupakan.
Sebenarnya menyusui, khususnya yang
secara eksklusif merupakan cara pemberian makan bayi yang alamiah. Namun seringkali ibu-ibu mendapatkan
informasi yang salah tentang manfaat ASI eksklusif.
A.
Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI
sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi
makanan lain walaupun hanya air putih sampai bayi berumur 6 bulan.
Pemberian ASI secara eksklusif adalah
bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,
madu, air teh, air putih dan tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya,
bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim.
Pemberian ASI secara eksklusif ini
dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6
bulan. Setelah 6 bulan bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain dan tetap
diberikan ASI.
Pengenalan makanan tambahan dimulai pada usia 6 bulan
bukan 4 bulan. Hal ini karena :
- Dari hasil penelitian jumlah komposisi ASI masih cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi apabila ASI diberikan secara tepat dan benar sampai bayi berumur 6 bulan.
- Bayi pada saat umur 6 bulan sistem pencernaan mulai manjur. Jaringan pada usus bayi pada umumnya seperti saringan pasir. Pori-porinya berongga sehingga memungkinkan bentuk protein ataupun kuman akan langsung masuk dalam sistem peredaran darah dan dapat menimbulkan alergi. Pori-pori dalam usus bayi ini akan tertutup rapat setelah bayi berumur 6 bulan. Dengan demikian, usus bayi setelah berumur 6 bulan mampu menolak faktor alergi ataupun kuman yang masuk.
B.
Manfaat Pemberian ASI
1.
ASI sebagai nutrisi.
Dalam ASI terkandung nutrien
(zat gizi) yang sesuai untuk bayi, diantaranya :
Lemak.
ASI mengandung lemak esensial,
omega 6 dan omega 3. Disebut esensial karena tubuh manusia tidak dapat
membentuk ke 2 asam ini dan harus diperoleh dari konsumsi makanan. Ke 2 asam lemak tersebut DHA berasal dari omega 2 dan AA berasal
dari omega 6. Fungsinya sangat penting untuk pertumbuhan otak.
Karbohidrat.
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa yang
bermanfaat mempertinggi absorbsi kalsium.
Protein
Protein dalam susu adalah kasein dan whey dengan
perbandingan 40%:60%. ASI terdapat 2 macam asam amino yang tidak ada dalam susu
sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik dan
taurin untuk pertumbuhan otak.
Vitamin
Dalam ASI tredapat banyak
vitamin. Diantaranya vitamin K yang berfungsi sebagai katalisator pada proses
pembekuan darah. Selain itu juga vitamin E dan D.
2.
ASI
meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
Di dalam kolostrum mengandung
zat kekebalan yang melindungi bayi dari penyakit mencret.
3.
ASI eksklusif meningkatkan
kecerdasan.
Dengan pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi
berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak
secara optimal.
4.
ASI eksklusif meningkatkan
jalinan kasih sayang.
Selain bermanfaat bagi anak,
ASI juga memberikan keuntungan bagi ibu diantaranya :
a)
Mengurangi perdarahan setelah
melahirkan.
b)
Mengurangi terjadinya anemia.
c)
Menjarangkan kehamilan.
d)
Mengecilkan rahim.
e)
Lebih cepat langsing kembali.
f)
Mengurangi kemungkinan
menderita kanker.
g)
Lebih ekonomis/murah.
h)
Tidak merepotkan dan hemat
waktu.
i)
Praktis.
j)
Memberi kepuasan bagi ibu.
C.
Frekuensi Pemberian ASI
Sebaiknya bayi disusui secara nir
jadwal (on demand) karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus
menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing,
kepanasan/kedinginan atau sekedar didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui
bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan 1 payudara sekitar 5-7 menit dan
ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat
kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI
selanjutnya.
D.
Komposisi ASI
Komposisi
ASI berlainan dengan komposisi susu sapi. Komposisi ASI
adalah:
1)
Kolostrum
Kolostrum adalah cairan emas yang encer dan seringkali
berwarna kuning atau dapat pula jernih ini lebih nenyerupai darah daripada
susu, sebab mengandung sel hidup yang menyerupai sel darah putih yang dapat
membunuh kuman penyakit. Khasiat kolostrum sebagai berikut :
o Sebagai pembersih selaput usus bayi yang baru lahir sehingga saluran
pencernaan siap untuk menerima
makanan.
o
Mengandung
kadar protein yang tinggi terutama gama globulin
sehingga dapat memberikan daya
perlindungan tubuh terhadap infeksi.
o
Mengandung
zat antibody sehingga mampu melindungi tubuh bayi
dari
berbagai penyakit infeksi untuk jangka waktu sampai 6 bulan.
2)
ASI transisi/peralihan
Adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum
menjadi ASI matang. Kadar protein makin merendah, sedang kadar karbohidrat dan
lemak makin meninggi. Volume akan meningkat.
3)
ASI matang (mature)
Merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14
dan seterusnya, komposisi relatif konstan.
4)
Lemak
1.
Lemak ASI
Lemak ASI akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena
ASI juga mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya sedikit
lemak yang tidak diserap.
2.
Lemak ikatan panjang ASI
Lemak utama ASI merupakan lemak ikatan panjang (omega 3,
omega 6, DHA dan AA) suatu lemak esensial yang merupakan komponen penting untuk
myelinisasi yaitu pembentukan selaput isolasi yang mengelilingi serabut saraf
yang akan membantu rangsangan menjalar lebih cepat.
5)
Kolesterol
Kolesterol meningkatkan pertumbuhan
otak bayi. Kolesterol juga berfungsi dalam pembentukan enzim untuk metabolisme
kolesterol yang akan mengendalikan kadar kolesterol dikemudian hari sehingga
dapat serangan jantung dan penebalan pembuluh darah di usia muda.
6)
Karbohidrat
Karbohidrat utama ASI adalah laktosa
(gula), yang diperlukan untuk pertumbuhan otak.
7)
Protein
Merupakan
bahan baku untuk tumbuh. Beberapa protein dalam ASI
diantaranya :
a.
Taurin
: Protein otak yang diperlukan untuk
pertumbuhan
otak, susunan saraf, juga penting untuk
pertumbuhan retina.
b.
Lactoferin
:
Berguna untuk mengangkut zat besi dan ASI ke
darah.
c.
Lysosome
:
Suatu kelompok antibiotik alami di dalam ASI.
E.
ASI Vs Susu Sapi/Formula
Perbandingan antara ASI dan Susu Sapi
No
|
Komposisi
|
ASI
|
Susu Sapi
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Karbohidrat
Protein
Laktalbumin
Kasein
Lemak
Mineral
Vitamin
Air
Kilokalori
|
7 %
1,5 %
(0,8)
(0,7) dadih halus
3,5 %
0,2 %, kandungan besinya rendah
Mengandung :
·
A
·
B
·
C
·
D
80 %
70 per 100 ml
|
5 %
3,5 %
(0,5)
(3,0) dadih keras
3,5 % molekul besar
0,8 %, kandungan besinya sangat rendah
·
A, tergantung makanan sapinya
·
B1, tak stabil terhadap panas
·
B2, tak stabil terhadap
pajanan
·
B6, defisien
·
C, paling mudah hilang
·
D, tidak mencukupi
88 %
70 per 100 ml
|
Kelebihan ASI Vs susu formula yang lain,
diantaranya :
1. Mempererat kasih sayang antara ibu dan
anak, terutama dengan naiknya
tingkat
oxytocin di tubuh ibu, yang memberikan efek menenangkan.
2.
Membantu membangun kekebalan
tubuh bayi.
3. Perlindungan terhadap meningitis, infeksi
pernafasan, pneumonia, infeksi perut, diare, infeksi telinga, dll.
4. Jika bayi terkena suatu penyakit, maka
penyembuhannya biasanya akan selesai dibuat oleh kekebalan tubuh ibunya dalam
waktu 3-4 hari, dan kemudian disampaikan kepada bayi melalui ASI.
5. Mencegah bakteri dan virus menempel di sel
tubuh bayi, sehingga virus/bakteri bisa dikeluarkan dari tubuh bayi melalui
ASI.
6. Bertindak seperti vaksin-ada sedikit kuman
di ASI, tapi tidak membuat sakit, sekedar cukup untuk menimbulkan reaksi dari
kekebalan tubuh sang bayi.
7. Bayi yang disusui dengan ASI cenderung
untuk tidak obese/gemuk berlebihan dikemudian hari.
8. Menyusui membantu ibu untuk menurunkan
berat badannya setelah melahirkan, banyak kalori yang dibutuhkan untuk membuat
ASI
9. Mencegah kanker payudara pada sang ibu.
10. Menurunkan resiko diabetes, kanker rahim,
dan osteoporosis bagi sang ibu.
F. Tujuh Langkah Keberhasilan ASI Eksklusif
- Mempersiapkan payudara.
- Mempelajari ASI dan tata laksana menyusui.
- Menciptakan dukungan keluarga, teman, dan sebagainya.
- Memilih tempat melahirkan yang ”sayang bayi” seperti ”rumah sakit sayang bayi” atau ”rumah bersalin sayang bayi”.
- Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI secara eksklusif.
- Mencari ahli persoalan menyusui seperti klinik laktasi dan atau konsultasi laktasi untuk persiapan apabila kita menemui kesukaran.
- Menciptakan suatu sikap yang positif tentang ASI dan menyusui.
G. ASI Eksklusif dan Ibu Bekerja
Tak dapat
dipungkiri, banyak ibu yang tak memberikan ASI karena berbagai alasan,
diantaranya karena ASI tidak keluar atau karena harus kembali bekerja setelah
cuti melahirkannya selesai. Padahal, istilah ASI tidak keluar atau harus
kembali bekerja bukan alasan untuk tidak memberikan ASI secara eksklusif.
Secara ideal setiap tempat kerja yang memperkerjakan perempuan hendaknya
memiliki ”tempat penitipan bayi/anak”. Namun apabila tidak ada berikanlah ASI
perah/pompa pada bayi saat ibu bekerja.
· ASI perah atau ASI pompa :
1. Bayi tetap memperoleh ASI saat ibu
bekerja.
- Untuk memberi minum bayi dengan BBLR/bayi sakit yang belum dapat menyusu langsung pada ibu karena lemah.
3. Menghilangkan bendungan ASI.
- Menjaga kelangsungan persediaan ASI saat ibu sakit/bayi sakit.
- Menghilangkan rembesan/penetesan ASI.
- Memudahkan bayi minum bila ASI terlalu banyak.
· Memerah ASI untuk persediaan saat ibu
bekerja bagi ibu bekerja yang
tidak dapat
membawa bayinya.
· Memerah ASI untuk bayi dengan BBLR/bayi
sakit diberikan melalui
sonde
lambung, pipet atau sendok.
· Lama penyimpanan ASI setelah diperah :
a) Jika ruangan tidak ber-AC, tidak lebih
dari 4 jam.
b) Ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam. Perlu
diingat suhu ruangan tersebut harus stabil. Misalnya ruangan ber-AC, tidak mati
sama sekali selama botol ASI ada di dalamnya.
c) Segera simpan ASI di lemari es setelah
diperah. ASI ini bisa bertahan sampai delapan hari dalam suhu lemari es.
Syaratnya, ASI ditempatkan dalam ruangan terpisah dari bahan makanan lain yang
ada di lemari es tersebut.
d) Jika lemari es tidak memiliki ruangan
terpisah untuk menyimpan botol ASI hasil pompa, maka sebaiknya ASI tersebut
jangan disimpan lebih dari 3 x 24 jam.
e) Dapat juga membuat ruangan terpisah dengan
cara menempatkan botol ASI dalam container plastik yang tentunya dibersihkan
terlebih dahulu dengan baik.
f) ASI hasil pompa dapat disimpan dalam
freezer biasa sampai tiga bulan. Namun jangan menyimpan ASI ini di bagian pintu
freezer, karena bagian ini yang mengalami perubahan dan variasi suhu udara
terbesar. Jika kebetulan memilih freezer penyimpan daging yang terpisah atau
deep freezer yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer biasa, maka
ASI hasil pompa/perasan bahkan dapat disimpan sampai dengan enam bulan di
dalamnya.
· Cara menyimpan ASI hasil pompa atau
perasan :
a) Simpan ASI dalam botol yang telah
disterilkan terlebih dahulu.
b) Botol yang paling baik sebetulnya adalah
yang terbuat dari gelas atau kaca.
c) Jika terpaksa menggunakan botol plastik,
pastikan plastiknya cukup kuat (tidak meleleh jika direndam dalam air panas).
d) Jangan pakai botol susu berwarna atau
bergambar, karena ada kemungkinan catnya meleleh jika terkena panas.
e) Jangan lupa bubuhkan label setiap kali ibu
akan menyimpan botol ASI, dengan mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa atau
diperas.
f) Simpan ASI di dalam botol yang tertutup
rapat, jangan ditutup dengan dot. Karena masih ada peluang untuk berinteraksi
dengan udara.
g) Jika dalam satu hari ibu memompa atau
memeras ASI beberapa kali, bisa saja ASI itu digabungkan dalam botol yang sama.
Syaratnya, suhu tempat botol disimpan stabil, antara 0 sampai dengan 15 derajat
Celcius.
h) Penggabungan hasil simpanan ini bisa
dilakukan asalkan jangka waktu pemompaan/pemerasan pertama sampai dengan
terakhir tidak lebih dari 24 jam.
· Menghilangkan bendungan.
Perahlah sesering mungkin dan
sebanyak-banyaknya yang diperlukan agar payudara tetap nyaman dan kelenturan
puting susu terjaga.
· Menjaga kelangsungan persediaan ASI saat
bayi sangat sakit/berat badan
sangat
rendah. Ibu harus memerah sebanyak mungkin dan sesering
mungkin
agar pasokan ASI terjaga. ASI perah ibu dapat diberikan pada
bayi lain
yang ditinggal ibunya/ibunya tidak dapat memerah cukup atau
diberikan
pada BBLR yang ibunya belum mampu mengeluarkan ASI.
· Menghilangkan penetesan/pemberian ASI
Pemerahan ASI yang cukup
banyak akan mengurangi tekanan pada payudara sehingga akan mengurangi
penetesan.
· Memudahkan bayi untuk minum bila ASI
terlalu banyak.
Bila ASI ibu terlalu banyak,
perahlah ASI sebelum menyusui agar bayi tidak tersedak. ASI perah diberikan
dengan sendok saat bayi selesai disusui.
Artikel Terkait
0 komentar :
Posting Komentar