Para ahli pendidikan dan psikologi berpendapat bahwa tujuan pendidikan
di sekolah dengan bertujuan untuk mencapai perkembangan yang menyeluruh dari
kepribadian individu / murid. Hal ini dimaksudkan agar dapat menolong setiap
individu mampu menyelesaikan diri secara baik (well
adjusted) dalam masyarakatnya. Demikian pula kesehatan mental
berusaha untuk membantu individu menuju
ke arah perkembangan pribadi yang harmonis.
Pendidikan
dapat pula menyumbang bagi pencapaian kesehatan mental, terbukti adanya
usaha-usaha dalam praktek pendidikan modern yang berusaha menuju ke arah
tercapainya kepribadian yang harmonis bagi warganya. Sehubungan dengan itu
terdapat adanya hal-hal yang penting yang berhubungan dengan pengenalan
berbagai faktor dalam pendidikan yang erat hubungannya dengan kegiatan di
sekolah. Misalnya masalah hubungan antara guru dan murid, kebutuhan murid,
bakat, minat, perkembanan kurikulum, pemilihan bahan dan sebagainya. Banyak
orang berpendapat bahwa sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kedua dalam
membentuk kepribadian anak, ikut memikul
tanggung
jawab yang besar dalam mengurangi peranan keluarga, sekolah, dalam hal ini
guru, karena tugasnya, akan banyak berpengaruh dalam mencegah ataupun
mengurangi timbulnya gangguan-gangguan mental. Sekolah juga mempunyak kedudukan
untuk ikut membantu pengembangan potensi-potensi anak dengan melayani
kebutuhan-kebutuhan mereka, yaitu kebutuhan fisik, mental maupun spiritual.
Menurut Chauhan, dalam usaha ini sekolah mempunyai beberapa cara
dan
fasilitas, yaitu :
1.
Adanya lingkungan sekolah yang dapat berperan bagi pengembangan sikap
anak
yang positif.
2.
Adanya prosedur administrasi yang demokratis dalam sekolah yang
memungkinkan
anak mengidentifikasikan diri.
3.
Adanya ketentuan / keharusan anak mengikuti aktifitas kurikuler yang dapat
memenuhi
kebutuhan mereka.
4.
Adanya guru yang dapat membimbing
5.
Adanya kebebasan bagi murid-murid untuk mengeksplorasikan dirinya
6.
Adanya kemungkinan untuk mengembangkan minat dan bakat yang
berbeda-beda.
7.
Adanya fasilitas berupa : bacaan-bacaan untuk pembinaan kesehatan mental.
8.
Adanya aturan-aturan dalam hal hubungan individu, adanya pendidikan seks dan
moral, pembinaan ketrampilan dan bimbingan.
Kurikulum
Sekolah
Kesehatan
mental dalam sekolah dapat dicapai dengan membuat kurikulum sekolah yang mampu
menunjang ke arah itu. Tujuan kesehatan mental di sekolah dapat dicapai bila
prinsip-prinsip penyusunan kurikulum mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Kebutuhan-kebutuhan, minat, bakat, kemampuan serta perbedaan individualnya.
2.
Kurikulum harus dihubungkan dengan kehidupan anak dan masyarakat..
3.
Harus fleksibel dan harus dapat menyesuaikan dengan kebutuhan murid dalam tiap
lingkungan.
4.
Dinamis dan dapat direvisi disesuaikan dengan kondisi sosial yang sedang berubah.
5.
Sebaiknya memasukkan aktifitas ekstra kurikuler seperti : drama. Mengarang,
olahraga, hoby dan sebagainya.
6.
Bersifat totalitas atau integrasi.
Berdasarkan
atas keadaan tersebut maka kurikulum yang cocok / sesuai dengan pokok-pokok
pendidikan akan lebih mengembangkan pribadi anak.
Artikel Terkait
0 komentar :
Posting Komentar