Arsip Blog

Sistem Penyimpanan Material



Analysis Of Material Transport System
           
            Merupakan cara pemindahan material. Pemindahan material ini harus dilakukan secara hati – hati, efisien, murah, dalam waktu yang tepat, akurat (material yang tepat dengan jumlah dan lokasi yang tepat pula), dan tanpa ada kerusakan pada material.
            Pemindahan material adalah masalah penting tapi sering diabaikan dalam produksi. Biaya pemindahan material merupakan bagian yang sangat signifikan dari biaya produksi total, perkiraan rata – rata sekitar 20% - 25% dari upah tenaga kerja manufaktur di Amerika Serikat. Porsi itu berfariasi tergantung jenis produksi dan tingkat otomasi yang diterapkan dalam fungsi pemindahan material itu.
            Peralatan Pemindahan Material, pemindahan  material meliputi peralatan yang digunakan untuk memindahkan material di dalam pabrik, gudang penyimpanan, atau fasilitas lain. Peralatan ini dapat dibagi menjadi lima kategori berikut
a.       Truk industri. Truk ini dibagi menjadi dua: Tanpa sumber tenaga dan dengan sumber tenaga
1). Truk tanpa sumber tenaga adalah konstruksi landasan atau kontainer dilengkapi dengan roda – roda yang didorong atau ditarik oleh tenaga manusia untuk memindahkan material.
2). Truk dengan sumber tenaga dikemudikan oleh manusia
b. Automated Guide Velucles (AGVs). AGV adalah kendaraan yang dikendalikan secara otomatis dan vertenaga batere dan mengikuti jalur – jalur  di atas lantai. Jalur – jalur itu tidak secara secara jelas terlihat mata. AGV ini digunakan untuk memindahkan barang -  barang dari stasiun pemuatan ke stasiun pembongkaran dalam fasilitas produksi. Perubahan lintasan juga dimungkinkan, dengan maksud bahwa barang yang berbeda dipindahkan ke stasiun – stasiun yang berbeda. Peralatan ini umumnya dilengkapi antar muka dengan sistem – sistem yang lain untuk mencapai manfaat sepenuhnya dari otomasi terintegrasi.
c. Monorel dan kendaran dibimbing dengan rel lainnya. Kendaraan ini bergerak secara mandiri pada suatu sistem rel tetap, baik yang ada pada lantai ataupun yang tergantung pada langit -  langit. Kendaraan ini beroprasi secara bebas dan biasanya digerakan dengan motor listrik yang mengambil tenaga listrik dari rel elektrik tersebut. Seperti layaknya AGV, variasi lintasan juga dimungkinkan pada sistem kendaraan terbimbing pada rel.



d. konveyor. Konveyor terdiri dari kelompok besar dari peralatan pemindah material yang dirancang untuk memindahkan material diatas lintasan tetap, umumnya untuk kualitas atau volume yang besar. Contohnya meliputi konveyor beroda, konveyor belt dan konveyor tow-line (tarikan kabel) konveyor dapat dilengkapi sumber tenaga atau tanpa sumber tenaga. Konveyor dengan sumber tenaga dibedakan dari peralatan pemindah material bertenaga lainnya dimana sistem penggerak mekaniknya dibangun dalam lintasan yang tetap. Konveyor tanpa sumber tenaga diaktifkan baik dengan tenaga manusia atau dengan memanfaatkan gaya grafitasi.




e. crane dan hoist. Kelompok ini merupakan perangkat pananganan untuk menaikkan, menurunkan, dan memindahkan material, seiring untuk beban yang sangat berat. Hoist bekerja untuk pengangkatan vertikal, tersedia dalam baik secara manual maupun dengan sumber tenaga. Crane memberikan perpindahan horizontal dan umumnya memakai satu atau lebih hoist.

Masih terdapat banyak macam peralatan pemindah yang memindahkan barang di luar pabrik atau gudang penyimpanan, meliputi truk – truk jalan raya, kereta api barang, pesawat terbang kargo, kapal laut dan barges.


Storage system performance and location strategies

Fungsi dari penyimpana barang adalah untuk menyimpan barang yang diperlukan dalam masa periode yang ditentukan atau di izinkan. Contoh penyimpanan tanaman biasanya digunakan metode manual dimana manusia sebagai pengontrol manual. Manusia disini sebagai pengatur penyimpanan dirasa kurang efesien. Sedakan metode otomasi yang digunakan oleh manufaktur merupakan suatu sistem penyimpanan yang gunanya mengefesiensikan metode penyimpanan yang telah ada.
Kinerja sistem penyimpanan
Hal-hal yang diperhatikan dalam kinerja sistem penyimpanan dianataranya :
1.      kapasitas penyimpanan
penyimpanan memiliki kapasistas tertentu yang dapat diukur berdasarkan luas ruangan penyimpanan dan benda yang disimpan. Kebanyakan dari sistem penyimpanan menstandarkan tempat penyimpanan yaitu dengan kontainer. Standar kontener memungkinkan segera dapat diangkut dan disimpan. Oleh karena itu standar yang dipakai dalam penyimpanan yaitu berupa satuan beban. Kapasitas penyimpanan harus lebih besar jumlah bebanya dari jumlah maksimum beban yang disimpan, dimana untuk mempermudah masuk keluarnya barang di tempat penyimpanan.
 
2.      Kepadatan
Didefinisikan sebagai ruang yang tersedia untuk penyimpanan. Biasanya mengukur suatu kepadatan berdasarkan luas lantai sebenarnya kepadatan itu berdasarkan daerah kepadatan.

3.      Aksesbilitas
Mengacu kemmapuan untuk mengakses apapun item yang diinginkan yang disimpan dalam suatu sistem.

4.      Throughput
Banyaknya waktu yang dibutuhkan guna melakukan penyimpanan tersebut.

5.      Pemanfaatan
Proposi yang sebenarnya dalam penggunaan penyimpanan.

6.      Kehandalan
Berarti mengukur dari kehandalan sistem, dimana proposi waktu dari suatu sistem yang operasi dibandingkan dengan jadwal normalnya.
Sistem lokasi startegis
            Sistem lokasi ini mempengaruhi kinerja penyimpanan. Pada dasarnya sistem ini terdapat dua startegi yaitu randome storage (penyimpanan acak) dan dedicate storage (penyimpanan khusus). Penyimpanan acak ini biasanya lebih di suatu lokasi penyimpanan yang biasanya terbuka. Untuk penyimpanan khusus sendiri penyimpanan dilakukan dengan menggunakan sisi. Barang masuk diberikan penomoran lalu ditaruh ditempat berdasarakan penomoran tersebut. Sistem ini dibandingkan memiliki kelebihan masing-masing. Sistem acak memungkinkan pemanfaatan dan kepadatan dapat digunakan secraa maksimal. Sedangkan untuk penyimpanan khusus lebih efesien waktu.

METODE DAN PERALATAN PENYIMPANAN KONVENSIONAL
Pemilihan untuk metode dan peralatan penyimpanan utamanya tergantung pada:
-          Jenis material yang akan disimpan
-          Filosofi pengoperasian dari personil yang mengelola fasilitas penyimpanan
-          Batasan-batasan pembiayaan

Beberapa metode yang digunakan:
-          Penyimpanan bongkahan
Material yang disimpan ditumpuk dengan yang sejenis dan diletakan di atas lantai, biasanya material dengan ukuran yang besar.  Keterjangkauan sangat buruk, untuk mengatasinya material yang disimpan ditata dalam bentuk blok. Keterbatasan ketinggian  tumpukan tergantung dari kekuatan material masing-masing. Biaya yang dibutuhkan paling rendah.

-          Sistem rak
Tumpukan tidak bergantung pada masing-masig material, tetapi dengan adanya batang yang disusun untuk menopang beban secara horizontal.  Keterjangkauan baik, mempermudah penganbilan material yang diinginkan. Umumnya untuk benda ukuran sedang. Biaya yang dibutuhkan sedang.

-          Penyimpanan berlaci
Keterjangkauan yang baik, dengan menarik masing-masing laci isi mudah terlihat. Umumnya penyimpanan berlaci digunakan untuk menyimpan material atau perkakas-perkakas kecil dan part suku cadang. Biaya operasional yang digunakan relatif tinggi.

Groover, Mikell P.---.Otomasi, Sistem Produksi dan Komputer Integrated Manufacturing edisi pertama.
Teknik Analisis System Penyimpanan
            Fungsi dari system penyimpanan adalah penyimpanan material selama periode waktu tertentu dan memungkinkan akses pada material itu bila diperlukan. Material yang biasa disimpan oleh perusahaan manufaktur  meliputi:
1.      Berhubungan langsung dengan produk : Bahan baku, part yang beli, Work-in-proces, produk jadi dan pengerjaan ulang dan scrap
2.      Berhubungan dengan proses: Penolakan, perkakas dan suku cadang.
3.      Berhubungan dengan pendukung oprasi umum pabrik : Pendukung kantor dan pencatatan pabrik.
Berbagai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja dari system penyimpanan itu sendiri, yaitu :
1.      Kapasitas penyimpanan yang dapat diukur dengan dua cara yaitu sebagai volume ruang total yang tersedia atau sebagaijumlah total komparten dalam system yang tersedia untuk item atau beban.
2.      Kerapatan atau kepadatan penyimpanan digambarkan sebagai ruang volumetric yang tersedia untuk penyimpanna actual relative terhadap ruang volumetric total dalam fasilitas penyimpanan.
3.      Jangkauan mengarah pada kemampuan untuk menjangkau setiap item yang diinginkan dalam system penyimpanan.
4.      Jumlah yang bias ditangani (throughput) sebagai laju perjam dimana system menerima dan meletakan beban dalam penyimpanan serta mengambil dan menyerahkan beban kepada stasiun output.
5.      Utilisasi didefinisi sebagai proposi waktu dimana system ini secara actual sedang dugunakan untuk melaksanakan oprasi penyimpanan atau pengambilan sibanding waktu yang tersedia.
6.      Ketersediaan berhubungan dengan keandalan dimana didefinisikan sebagai proporsi waktu saat system sedang beroprasi (dalam keadaan tidak rusak) dibandingkan dengan jam-jam satu sift yang dijadwal secara normal.
Metode dan peralatan penyimpanan konvensional suatu bentuk dari variasi penyimpanan dan peralatan utuk berbagai material, pemilihan jenisnya tergantung pada jenis material, jenisnya antara lain:
1.      Penyimpanan bongkahan
2.      Sistem rak
3.      Shelves dan bins
4.      Penyimpanan berlaci
5.      Sistem penyimpanan terotomasi
Sistem Penyimpanan atau Pengambilan Terotomasi AS/RS dan Carousel

Sistem AS/RS ini didefinisikan sebagai system penyimpanan yang melakukan oprasi penyimpangan atau pengambilan dengan kecepatan atau keakuratan dalam suatu derajat otomasi yang di tentukan. Sistem yang cangih oprasi sepenuhnya dilakukan terotomasi, dikendalikan computer, sepenuhnya terintegrasi dengan oprasi pabrik, disini pekerja manusia mengendalikan peralatan dan melakukan berbagai trnsaksi penyimapan atau pengambilan. Sistem ini berbeda dengan system berputar atau carousel, perbedaannya terletak pada kontruksi peralatan. Sistem AS/RS terdiri dari struktur rak sementara carousel dasarnya mengunakan kranjang yang tergantung pada konveyor rantai gantung berkeliling sepanjang rel oval. Pada system Carousel atau berputar  lebih banyak dioprasikan oleh tenaga mausia yang bedada pada stasiun muat atau bongkar.
Analiasin teknik dari system-sistem penyimpanan
  1. Sistem  AS/RS
Pendekatan jenis AS/RS dapat digunakan untuk menganalisis fasilitas penyimpanan tradisional sepertik perguidangan yangt terdiri dari rak pallet dan penyimpanan bongkahan, pentuan ukuran struktur rak AS/RS yang banyak di susun secara horizontal dan vertical dapat dinyatakan dalam kapasitas per jalur = 2nynz (dimana ny adalah jumlah komparten beban sepanjang jalur dan nz adalah jumlah komparten bena yang berbentuk setinggi jalur).
  1. Sistem Carousel
System ini cocok jika dikembangkan yang berhubungan throughput karena kontruksinya system corousel hamper tidak memiliki kapasitas volumetric suatu AS/RS, system carousel memiliki laju yang lebih tinggi disebanding sistem AS/RS. Kapasitasnya dapat diukur dengan :
                        C=2(L-W)+Πw
                        Jumlah total keranjang=nbnc
Dimana C= keliling lintasan konveyor oval(m,kaki) dan L dan W adalah panjang dan lebar dari lintasan oval. nb dan nc adalah jumlah pembawa keliling.


Artikel Terkait

1 komentar :

Unknown mengatakan...

makasih kk infonya sangat Membantu saya

Posting Komentar

 

Catatannya Didit Copyright © 2011-2015 | Powered by Blogger