A. BATAS UKUR (BU)
Batas ukur (BU) adalah besaran skala yang ditunjukan oleh simpangan penuh dari jarum penunjuk. Pada alat ukur yeng mempunyai satu skala, tetapi digunakan untuk beberapa batas ukur maka harga batas ukur tersebut juga sesuai dengan harga batas ukur yang diambil (ditentukan) dengan merubah selector switch.
B. PEMBACAAN
ALAT UKUR
Yang dimaksud dengan pembacaan
adalah mencatat posisi jarum pada skala tertentu, untuk menentukan harga yang
diukur terlebih dahulu menentukan factor skala. Kemudian catatlah besarnya
penyimpangan jarum penunjuk dalam jumlah skala. Hasil penunjukan adalah perkalian
faktor skala dengan jumlah skala dari penyimpangan jarum alat ukur yang
digunakan.
Table 4. Hasil pembacaan alat ukur
V/DEV
|
JUMLAH
DEV
|
VOLT
|
3
|
20
|
60
|
4
|
10
|
40
|
2.5
|
30
|
75
|
1
|
40
|
40
|
10
|
20
|
200
|
C. PENGELOMPOKAN
INSTRUMENT PENGUKUR
Maksud dan tujuan pengelompokan
instrument pengukur ialah untuk memudahkan pengaturan pemakaian, penyimpanan
dan keperluan lainya. Pengelompokan alat ukur dapat dilakukan dengan berbagai
cara, misalnya :
1. Menurut
macam arus
a. Arus
searah
b. Arus
bolak – balik
c. Arus
searah dan bolak – balik
2. Menurut
macam instrument untuk mengukur besaran
a. MiliAmperemeter
dan Amperemeter untuk mengukur arus
b. Voltmeter
dan kilovoltmeter untuk mengukur tegangan
c. Ohm-meter
dan meger untuk menghitung tahanan
d. Wattmeter
dan kilowattmeter untuk mengukur daya
e. Cos
phi meter untuk mengukur factor daya
f. Frekuensi
meter untuk mengukur frekuensi listrik
g. Kwh
meter untuk mengukur energy
h. Lux
meter untuk mengukur intensitas penerangan
i.
Stroboscope untuk
mengukur
3. Menurut
sifat penggunaan
a. Portable
(Mudah dibawa kemana – mana)
b. Papan
hubung (Tetap)
4. Menurut
azas kerja instrument pengukuran
a. Analog
1) Perubahan
suhu
2) Magnit
jarum
3) Induksi
4) Getaran
5) Elektrostatis
6) Kumparan
putar
7) Besi
putar
8) Lain-lain
b. Digital
1) Mekanik
2) Elektronik
5. Menurut
kecermatan pengukuran
a. Pesawat
presisi (Untuk laboratorium)
b. Instrumen
praktis/industry/kerja (Untuk perusahaan, industry, dan lainya)
D. SEBAB
– SEBAB KESALAHAN DARI ALAT UKUR
Setiap alat ukur
mempunyai ketentuan batas – batas kemampuan yang ditunjukan dengan kelasnya.
Tetapi alat ukur tersebut akan lebih menyimpang dari ketentuan bila ada hal –
hal seperti dibawah ini :
1. Medan
Magnet Putar
Bila alat ukur
dekat dengan penghantar yang berarus besar atau berdekatan dengan magnet yang
kuat, hal tersebut dapat mempengaruhi medan magnet pada alat ukur tersebut.
2. Temperature
Keliling
Apabila
temperature keliling jauh dari 20˚C maka akan menimbulkan kesalahan – kesalahan
pada alat ukur.
3. Pemanasan
Sendiri
Pada permulaan
arus mengalir, akan terjadi kenaikan temperature pada alat ukur yang
menyebabkan penunjukan akan berubah. Untuk mendapatkan kestabilan diperlukan
waktu beberapa saat.
4. Pergeseran
Dari Titik Nol
Dengan seringnya
dipergunakan alat ukur tersebut, ada saat tidak dipergunakan jarum tidak
menunjukan titik nol. Oleh karena itu hal tersebut harus diperbaiki terlebih
dahulu.
5. Gesekan
Gesekan antara sumbu dengan
bantalan.
6. Usia
Karena termakan
usia maka komponen – komponen yang berada pada alat ukur akan menurun
kemampuanya. Oleh karena itu pada interval waktu 0,5 s/d 1 tahun perlu
dikalibrasi ulang.
7. Peletakan
Alat Ukur
Penggunaan atau
peletakan alat ukur sudah ditentukan dengan simbol yang tertera pada alat ukur,
bila simbol – simbol pada alat ukur diabaikan maka akan mengakibatkan
kesalahan - kesalahan pada pengukuran.
Artikel Terkait
0 komentar :
Posting Komentar