Arsip Blog

Kelas Motor Induksi Tiga Fasa

Standar NEMA pada dasarnya mengkategorikan motor induksi ke dalam empat kelas yakni desain A, B, C dan D. Karakteristik torsi-kecepatannya dapat dilihat pada Gambar.
Macam-macam konstruksi motor induksi diklasifikasikan untuk memudahkan memilih motor yang sesuai. Klasifikasi itu sebagai berikut:
- Motor rotor sangkar kelas A, torsi start sekitar 125 sampai 175% torsi nominal dengan arus start 5 sampai dengan 7 kali arus nominal. Motor ini umumnya dijalankan (distart) dengan tegangan tidak penuh. (torsi awal normal, arus start normal).
- Motor rotor sangkar kelas B, biasanya distart langsung dengan tegangan penuh. Reaktansinya relatif tinggi. Arus start sekitar 4,5 sampai dengan 5 kali arus nominal dengan torsi 125 sampai dengan 175 persen. Cos φ
motor kelas B lebih rendah dibanding cos φ motor kelas A. (torsi awal normal, arus start rendah).
- Motor rotor sangkar kelas C, menggunakan rotor sangkar rangkap (double squirrel cage), biasanya distart dengan tegangan penuh. Arus startnya 4 sampai dengan 5 kali arus nominal dengan torsi start sekitar 2 kali torsi nominal. (torsi start tinggi, arus start rendah).
- Motor rotor sangkar kelas D, reaktansinya relatif tinggi, digunakan untuk pelayanan yang startingnya sangat berat. Efisiensi motor ini selalu lebih rendah dibandingkan efisiensi motor kelas A, B dan C. Motor distart dengan tegangan penuh dengan arus start 4 sampai dengan 5 kali arus nominal. Sedangkan torsi awalnya sekitar 2 sampai 3 kali torsi nominalnya. Digunakan misal pada bulldozers. (torsi start tinggi, slip tinggi).
---- Catatanya Didit ( diditnote.blogspot.com )----
Artikel Terkait

0 komentar :

Posting Komentar

 

Catatannya Didit Copyright © 2011-2015 | Powered by Blogger