A. Taksonomi Media Pembelajaran
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah
proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan, melalui
saluran atau perantara tertentu, ke penerima pesan. Di dalam proses belajar
mengajar pesan tersebut berupa materi ajar yang disampaikan oleh dosen/guru,
sedang saluran atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan/materi
ajar adalah media pembelajaran atau disebut juga sebagai media instruksional.
Fungsi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah untuk : (1)
memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis, (2) mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, (3) menghilangkan sikap pasif pada
subjek belajar, (4) membengkitkan motivasi pada subjek belajar. Untuk
mendapatkan gambaran yang agak rinci tentang macam-macam media pembelajaran,
perlu diadakan pembahasan seperlunya tentang taksonomi media pembelajaran.
1. Taksonomi menurut Rudy Bretz
Bretz (1972) mengidentifikasikan
ciri utama media menjadi tiga unsur, yaitu unsure : suara, visual, dan gerak.
Media visual sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu: gambar, garis, dan simbol,
yang merupakan suatu bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Di samping ciri
tersebut, Bretz (1972) juga membedakan antara media siar
(telecomunication) dan media rekam (recording), sehingga terdapat delapan
klasifikasi media, yaitu: (1) media audio visual gerak, (2) media audio visual diam, (3) media visual
gerak, (4) media visual diam, (5) media semi gerak, (6) media audio, dan (7)
media cetak. Secara lengkap dapai dilihat pada skema berikut ini.
2. Hirarki
Media Menurut Duncan
3. Taksonomi Media Menurut
Briggs
Taksonomi
oleh Briggs lebih mengarah kepada karakteristik siswa, tugas instruksional,
bahan dan transmisinya. Briggs mengidentifikasikan tiga macam media yang dapat
digunakan dalam proses belajar mengajar antara lain: objek, model, suara
langsung, rekaman audio, media cetak, pelajaran terprogram, papan tulis, media
transparansi, film bingkai, film rangkai, film gerak, televisi dan gambar.
5. Taksonomi Media Menurut
Edling
Menurut
Edling media merupakan bagian dari unsur-unsur rangsangan belajar, yaitu dua
unsur untuk pengalaman visual meliputi kodifikasi subjek audio, dan kodifikasi
objek visual, dua unsur pengalaman belajar tiga dimensi, meliputi: pengalaman
langsung dengan orang, dan pengalaman langsung dengan benda-benda Dipandang
dari banyaknya isyarat yang diperlukan, pengalaman subjektif, objektif, dan
langsung menurut Edling merupakan suatu kontinum kesinambungan pengalaman
belajar yang dapat disejajarkan dengan kerucut pengalaman menurut Edgar Dale.
B. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran
Sesuai dengan klasifikasinya, maka setiap media
pembelajaran mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut
dapat dilihat menurut kemampuan media pembelajaran untuk membangkitkan
rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun
pembauan/penciuman. Dari karakteristik ini, untuk memilih suatu media
pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang guru pada saat melakukan proses
belajar mengajar, dapat disesuaikan dengan suatu situasi tertentu. Media
pembelajaran seperti yang telah dijelaskan di atas, berdasarkan tujuan praktis
yang akan dicapai dapat dibedakan menjadi tiga kelompok.
1. Media Grafis
Media grafis adalah suatu jenis media yang menuangkan pesan yang akan
disampaikan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi verbal. Simbol-simbol tersebut artinya perlu
difahami dengan benar, agar proses penyampaian pesannya dapat berhasil dengan
balk dan efisien. Selain fungsi tersebut secara khusus, grafis berfungsi untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi
fakta yang mungkin akan cepat terlupakan bila tidak digrafiskan (divisualkan).
Bentuk-bentuk media grafis antara lain adalah: (1) gambar foto, (2) sketsa, (3)
diagram, (4) bagan/chart, (5) grafik, (6) kartun, (7) poster, (8) peta, (10)
papan flannel, dan (11) papan buletin.
2. Media Audio
Media audio
berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan melalui media audio
dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, balk verbal maupun non-verbal.
Bebarapa media yang dapat dimasukkan ke dalam kelompok media audio antara lain:
(1) radio, dan (2) alat perekam pita magnetik, alat perekam pita kaset.
3. Media Projeksi
Media projeksi diam memiliki persamaan dengan media
grafis, dalam art] dapat menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Bahan-bahan
grafis banyak digunakan juga dalam media projeksi diam. Media projeksi gerak,
pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan grafis, misalnya untuk lembar peraga
(captions). Dengan menggunakan perangkat komputer (multi media), rekayasa
projeksi gerak lebih dapat bervariasi, dan dapat dikerjakan hampir
keseluruhannya menggunakan perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill
(keterampilan motorik) projeksi gerak mempunyai banyak kelebihan di bandingkan
dengan projeksi diam. Beberap media projeksi antara lain adalah: (1) Film
Bingkai, (2) Film rangkai, (3) Film gelang (loop), (4) Film transparansi, (5)
Film gerak 8 mm, 16 mm, 32 mm, dan (6) Televisi dan Video.
C. Nilai Praktis Media pembelajaran
Sebagai komponen
dari sistem instruksional, media mempunyai nilai-nilai praktis berupa
kemampuan, antara lain untuk:
1.
Konkritisasi konsep yang abstrak (sistem peredaran darah)
2.
Membawa pesan dari objek yang berbahaya dan sukar, atau
bahkan tak mungkin dibawa ke dalam lingkungan belajar (binatang buas, letusan
gunung berapi)
3. Menampilkan objek yang terlalu besar
(Candi Borobudur, Monas)
4.
Menampilkan objek yang tidak dapat diamati oleh mata
telanjang (bakteri, struktur logam)
5.
Mengamati
gerakan yang terlalu cepat (lompat indah, putaran roda, yang keduanya di-slow
motion)
6.
Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan
lingkungan
7.
Memungkinkan pengamatan dan persepsi yang seragam bagi
pengalaman belajar siswa.
8.
Membangkitkan
motivasi siswa
9.
Memberi
kesan perhatian individual bagi anggauta kelompok belajar
10.
Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat
diulang maupun disimpan menurut kebutuhan
D. Kelaikan Media
Dikenal adanya tiga macam kelaikan media, yaitu kelaikan praktis, kelaikan
teknis, dan kelaikan biaya
1.
Kelaikan Praktis, didasarkan pada kemudahan dalam
mengajarkannya bahan ajar dengan menggunakan media, seperti: (1) media yang
digunakan telah lama diakrabi, sehingga mengoperasikannya dapat terlaksana
dengan mudah dan lancar, (2) mudah digunakan tanpa memerlukan alat tertentu,
(3). mudah diperoleh dari sekitar, tidak memerlukan biaya mahal, (4) mudah
dibawa atau dipindahkan (mobilitas tinggi), dan (5) mudah pengelolaannya.
2.
Kelaikan Teknis, adalah potensi media yang berkaitan
dengan kualitas media. Di antara unsur yang menentukan kualitas tersebut adalah
relevansi media dengan tujuan belajar, potensinya dalam memberi kejelasan
informasi, kemudahan untuk dicerna. Dan segi susunannya adalah sistematik,
masuk akal, apa yang terjadi tidak rancu. Kualitas suatu media terutama
berkaitan dengan atributnya. Media dinyatakan berkualitas apabila tidak
berlebihan dan tidak kering informasi.
3.
Kelaikan Biaya, mengacu pada pendapat bahwa pada
dasarnya ciri pendidikan modern adalah efisiensi dan keefektifan belajar
mengajar. Salah satu strategi untuk menekan biaya adalah dengan simplifikasi
dan memanipulasi media atau alat bantu dan material pengajaran.
E.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam menentukan media pembelajaran yang akan dipakai dalam proses belajar
mengajar, pertama-tama seorang guru harus mempertimbangkan tujuan yang ingin
dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan
karakteristik media yang akan dipilihnya. Dengan mengajukan beberapa
pertanyaan, maka pemilihan media dapat dilakukan berdasarkan:
1. Apakah media yang bersangkutan relevan dengan tujuan instruksional yang
ingin dicapai ?
2. Apakah ada sumber informasi, katalog mengenai media yang bersangkutan ?
3. Apakah perlu dibentuk tim untuk
memonitor yang terdiri dari para calon pemakai ? (Sadiman, 1986).
Dalam pemilihan media, salah satu cara yang dapat digunakan untuk memilih
yaitu dengan menggunakan matriks seperti pada Tabel I. halaman berikut. Selain
dari itu, dapat dikemukakan pula bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi
pemilihan media antara lain adalah : (1) tujuan instruksional yang ingin
dicapai, (2) karakteristik siswa, (3) jenis rangsangan belajar yang diinginkan
(audio atau visual), keadaan latar atau lingkungan, dan gerak atau diam, (4)
keterssediaan sumber setempat, (5) apakah media siap pakai, ataukah media
rancang, (6) kepraktisan dan ketahanan media, (7) efektifitas biaya dalam
jangka waktu panjang.
Artikel Terkait
0 komentar :
Posting Komentar