Arsip Blog

Perawatan pre operatif

I.     PENGERTIAN
Perawatan pre operatif merupakan tahap pertama dari perawatan perioperatif yang dimulai sejak pasien diterima masuk di ruang terima pasien dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja operasi untuk dilakukan tindakan pembedahan.
Perawatan intra operatif dimulai sejak pasien ditransfer ke meja bedah dan berakhir bila pasien di transfer ke wilayah ruang pemulihan.
Perawatan post operasi merupakan tahap lanjutan dari perawatan pre dan intra  operatif yang dimulai saat klien diterima di ruang pemulihan / pasca anaestesi dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya

II.   PRE OPERATIF
Persiapan pembedahan dapat dibagi menjadi 2 bagian, yang meliputi persiapan psikologi baik pasien maupun keluarga dan persiapan fisiologi (khusus pasien).
A.  Persiapan Psikologi
Terkadang pasien dan keluarga yang akan menjalani operasi emosinya tidak stabil. Hal ini dapat disebabkan karena :
1.      Takut akan perasaan sakit, narcosa atau hasilnya.
2.      Keadaan sosial ekonomi dari keluarga.
Penyuluhan merupakan fungsi penting dari perawat pada fase pra bedah dan dapat mengurangi cemas pasien. Hal-hal dibawah ini penyuluhan yang dapat diberikan kepada pasien pra bedah.
1.      Penjelasan tentang peristiwa
Informasi yang dapat membantu pasien dan keluarganya sebelum operasi :
-           Pemeriksaan-pemeriksaan sebelum operasi (alasan persiapan). 
-           Hal-hal yang rutin sebelum operasi.
-           Alat-alat khusus yang diperlukan
-           Pengiriman ke ruang bedah.
-           Ruang pemulihan.
-           Kemungkinan pengobatan-pengobatan setelah operasi :
·       Perlu peningkatan mobilitas sedini mungkin.
·       Perlu kebebasan saluran nafas.
·       Antisipasi pengobatan.
  1. Bernafas dalam dan latihan batuk
  2. Latihan kaki
  3. Mobilitas
  4. Membantu kenyamanan

B.  Persiapan Fisiologi
1.   Diet
8 jam menjelang operasi pasien tidak diperbolehkan makan, 4 jam sebelum operasi pasien tidak diperbolehkan minum, (puasa) pada operasi dengan anaesthesi umum.
Pada pasien dengan anaesthesi lokal atau spinal anaesthesi makanan ringan diperbolehkan. Bahaya yang sering terjadi akibat makan/minum sebelum pembedahan antara lain :
-          Aspirasi pada saat pembedahan
-          Mengotori meja operasi.
-          Mengganggu jalannya operasi.
2.     Persiapan Perut.
Pemberian leuknol/lavement sebelum operasi dilakukan pada bedah saluran pencernaan atau pelvis daerah periferal. Untuk pembedahan pada saluran pencernaan dilakukan 2 kali yaitu pada waktu sore dan pagi hari menjelang operasi.
Maksud dari pemberian lavement antara lain :
-          Mencegah cidera kolon
-          Memungkinkan visualisasi yang lebih baik pada daerah yang akan dioperasi.
-          Mencegah konstipasi.
-          Mencegah infeksi.
3.     Persiapan Kulit
Daerah yang akan dioperasi harus bebas dari rambut. Pencukuran dilakukan pada waktu malam menjelang operasi. Rambut pubis dicukur bila perlu saja, lemak dan kotoran harus terbebas dari daerah kulit yang akan dioperasi. Luas daerah yang dicukur sekurang-kurangnya 10-20 cm2.
4.     Hasil Pemeriksaan
Meliputi hasil laboratorium, foto roentgen, ECG, USG dan lain-lain.
5.     Persetujuan Operasi / Informed Consent
Izin tertulis dari pasien / keluarga harus tersedia. Persetujuan bisa didapat dari keluarga dekat yaitu suami / istri, anak tertua,  orang tua dan kelurga terdekat.
Pada kasus gawat darurat ahli bedah mempunyai wewenang untuk melaksanakan operasi tanpa surat izin tertulis dari pasien atau keluarga, setelah dilakukan berbagai usaha untuk mendapat kontak  dengan anggota keluarga pada sisa waktu yang masih mungkin.
C.    Persiapan Akhir Sebelum Operasi Di Kamar Operasi (Serah terima dengan perawat OK)
1.    Mencegah Cidera
Untuk melindungi pasien dari kesalahan identifikasi atau cidera perlu dilakukan hal tersebut di bawah ini :
  1. Cek daerah kulit / persiapan kulit dan persiapan perut (lavement).
  2. Cek gelang identitas / identifikasi pasien.
  3. Lepas tusuk konde dan wig dan tutup kepala / peci.
  4. Lepas perhiasan
  5. Bersihkan cat kuku.
  6. Kontak lensa harus dilepas dan diamankan.
  7. Protesa (gigi palsu, mata palsu) harus dilepas.
  8. Alat pendengaran boleh terpasang bila pasien kurang / ada gangguan pendengaran.
  9. Kaus kaki anti emboli perlu dipasang pada pasien yang beresiko terhadap tromboplebitis.
  10. Kandung kencing harus sudah kosong.
  11. Status pasien beserta hasil-hasil pemeriksaan harus dicek meliputi ;
-          Catatan tentang persiapan kulit.
-          Tanda-tanda vital (suhu, nadi, respirasi, TN).
-          Pemberian premedikasi.
-          Pengobatan rutin.
-          Data antropometri (BB, TB)
-          Informed Consent
-          Pemeriksan laboratorium.

2.    Pemberian Obat premedikasi
Obat-obat pra anaesthesi diberikan untuk mengurangi kecemasan, memperlancar induksi dan untuk pengelolaan anaesthesi. Sedative biasanya diberikan pada malam menjelang operasi agar pasien tidur banyak dan mencegah terjadinya cemas.
Artikel Terkait

0 komentar :

Posting Komentar

 

Catatannya Didit Copyright © 2011-2015 | Powered by Blogger