- Tidak ingin memiliki anak karena
khawatir menggangu karir, sekolah, atau tanggung jawab yang lain (75%)
- Tidak memiliki cukup uang untuk
merawat anak (66%)
- Tidak ingin memiliki anak tanpa
ayah (50%)
Alasan lain yang sering dilontarkan adalah
masih terlalu muda (terutama mereka yang hamil di luar nikah), aib keluarga,
atau sudah memiliki banyak anak. Ada orang yang menggugurkan kandungan karena
tidak mengerti apa yang mereka lakukan. Mereka tidak tahu akan
keajaiban-keajaiban yang dirasakan seorang calon ibu, saat merasakan gerakan
dan geliatan anak dalam kandungannya.
Alasan-alasan seperti ini juga diberikan
oleh para wanita di Indonesia yang mencoba meyakinkan dirinya bahwa membunuh
janin yang ada di dalam kandungannya adalah boleh dan benar. Semua
alasan-alasan ini tidak berdasar.
Sebaliknya, alasan-alasan ini hanya
menunjukkan ketidak pedulian seorang wanita, yang hanya mementingkan dirinya
sendiri (www.genetik2000.com). Data
ini juga didukung oleh studi dari Aida Torres dan Jacqueline Sarroch Forrest
(1998) yang menyatakan bahwa hanya 1% kasus aborsi karena perkosaan atau incest
(hubungan intim satu darah), 3% karena membahayakan nyawa calon ibu, dan 3%
karena janin akan bertumbuh dengan cacat tubuh yang serius. Sedangkan 93% kasus
aborsi adalah karena alasan-alasan yang sifatnya untuk kepentingan diri sendiri
termasuk takut tidak mampu membiayai, takut dikucilkan, malu, atau gengsi (www.genetik2000.com).
Artikel Terkait
0 komentar :
Posting Komentar