A.
DEFINISI
Hipertensi
atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah
yang sering terdapat pada usia setengah umur atau lebih. Hipertensi adalah
tekanan darah yang lebih dari 140/90 mmHg dan diklasifikasi sesuai derajad
keparahan (Doengoes, 1999 : 39 ).
Hipertensi adalah tekanan darah
sistolik yang lebih dari 140mmHg dan tekanan darah diastolik 90mmHg atau bila
pasien memakai obat hipertensi. (Mansjoer, 2002).
Hipertensi
adalah tekanan arteri rata-ratanya lebih tinggi daripada batas atas yang
dianggap normal. Dalam keadaan istirahat bila tekanan arteri rata-rata lebih
tinggi dari 110 mmHg ( normal sekitar 90 mmHg )(Guyton Hall, 1997 : 282)
Dari pengertian hipertensi diatas, dapat disimpulkan
bahwa hipertensi adalah gangguan pada sitem peredaran darah yang ditandai
dengan tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90
mmHg.
B.
KLASIFIKASI
Klasifikasi hipertensi menurut Ruhyanudin (2006 : 128)
dibagi 4 stadium, sesuai derajat keparahannya yaitu :
KATEGORI
|
TEKANAN
DARAH SISTOLIK
|
TEKANAN
DARAH DIASTOLIK
|
Normal
Normal
tinggi
Stadium
1 (hipertensi ringan)
Stadium
2 (hipertensi sedang)
Stadium
3 (hiupertensi berat)
Stadium
4 (hipertensi maligna)
|
Dibawah
130 mmHg
130-139mmHg
140-159mmHg
160-179mmHg
180-209mmHg
210mmHg atau lebih
|
Dibawah 85mmHg
85-89mmHg
90-99mmHg
100-109mmHg
110-119mmHg
120mmHg atau lebih
|
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menggolongkan
hipertensi berdasarkan umur dalam 3 kriteria yaitu :
1.
Kelompok umur 20-29 tahun, tekanan darah ≥ 150/90mmHg
2.
Kelompok umur 30-64 tahun, tekanan darah ≥ 160/95mmHg
3.
Kelompok umur ≥ 65tahun , tekanan darah ≥ 170/93mmHg
C.
ETIOLOGI
- Hipertensi primer atau esensial
Merupakan
hipertensi yang belum diketahui pasti penyebabnya dan kebanyakan tanpa keluhan
/ gejala. Faktor yang mempengaruhi hipertensi primer diantaranya :
a.
Asupan garam yang tinggi
Retensi
Na dan air, pemasukan Na dan air berlebihan. Pemasukan Na yang tinggi
memungkinkan aktifnya mekanisme penyebab retensi air.
b.
Genetik
Mungkin
bersifat multifaktoral yang dapat menyebabkan tekanan darah naik
c.
Stress psikologi
Emosi
ketakutan dan nyeri dapat meningkatkan tekanan arteri. Peningkatan rangsangan
simpatik menyebabkan vasokonstiksi dan peningkatan pelepasan renin dari
mekanisme angiotensin dan peningkatan sekresi aldostern sehingga tekanan darah
meningkat.
d.
Olah raga
Olah
raga secara teratur dapat menyebabkan tekanan darah turun
e.
Atherosclerosis
Timbunan zat lipid didalam / dibawah lapisan intimo
dinding pembuluh darah nadi, penyakit ini selalu disertai hipertensi.
(Asdie. A,
2000:1246)
- Hipertensi sekunder
Adalah
hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain, jika penyebab itu segera
diketahui dan diatasi tekanan darah dapat normal kembali, penyakit yang
menyebabkan hipertensi ini misalnya :
- Penyakit ginjal
1)
Glomerulo Nepritis akut :
Lesi pada glomerulo menyebabakan retensi Na dan air
sehingga menyebabkan hipertensi
2)
Penyempitan arteri renoli :
Menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal
sehingga fungsi filtrasi glomerulus berkurang sehingga terdapat perbedaan
tingkat filtrasi glomerulus dan tingkat penyerapan kembali oleh tubulus yang
dapat menyebabkan retensi Na dan air.
- Kelainanan Hormonal
1)
Sindroma coshing :
Menyebabkan peningkatan sekresi glukortikoid (kortisol)
sehingga menyebabkan glukonoginesis dan
perubahan distribusi jaringan adifosa, dua hal ini menyebabkan obesitas, curah
njantung akan meningkat dengan tujuan membantu pemberian kebutuhan metabolik
dari jaringanadiposa yang berlebihan.
2)
Penyakit metabolik :
Pada diabetus mellitus (DM) akan terjadi hiperglikemia
yang dapat menyebabkan visikositas darah meningkat sehingga aliran darah lambat
dan tekanan jantung meningkatkan tekanan darahnya.
3)
Pil KB :
Kontrsepsi oral yang mengandung estrogen
menyebabkan peningkatan angioten sinogen dan kemudian akan meningkatkan kadar
angiotensin II. Peningkatan angitensin ini juga dirangsang oleh pengeluaran
renin akibat peningkatan stimulasi saraf simpatis.
4)
Penyempitan suatu segmen aorta thorakalis
Meningkatkan resistensi aliran darah sehingga
menimbulkan hipertensi kuat dibagian atas tubuh.
5)
Hipertensi karena kehamilan
Pada eklamsi terjadi spasme pembuluh darah
disertai dengan retensi natrium dan air sehingga terjadi edema yang
D.
TANDA DAN GEJALA
1.
Sakit kepala yang berat dan mendadak ( bagian
oksipitalis)
2.
Sesak nafas
3.
Adanya peningkatan tekanan darah yang semenatara maupun
menetap
4.
Perubahan pada retina (perdarahan eksudat)
5.
Palpitasi (terdekat)
6.
Mudah lelah
7.
Angina
8.
Hipertensi ventrikel
9.
Noktuna
10. Pandangan
kabur
(Bunner and Suddarth, 2002:859)
(Moerdowo, 1984 : 60)
E. PATOFISIOLOGI
Dari
pusat vasomotor di otak, bermula jaringan saraf simpatik, yang berlanjut ke bawah
aorta spinalis ke ganglia simpatis di thorak dan abdomen. Rangsangan pusat
vasomotor dihantarkan dalam bentuk implus yang bergerak ke bawah melalui sistem
syaraf simpatis ke ganglia simpatis, saat itulah otak melepaskan asetilkolin
yang merangsang serabut syaraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana
dilepaskan norepineprin yang berakibat vasokontriksi.
Berbagai
faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah
terhadap rangsangan fasokontraktor.
Pada
saat bersamaan, dimana sistem syaraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai
repon rangsang emosi, adrenal terangsang sehingga menambah aktifitas
vasokontriksi. Kortek adrenal menskresi kortisol dan steroid lainya yang
memperkuat respon vasokontriksi. Vasokontriksi mengakibatkasn penurunan darah
ke ginjal dimana renin dilepaskan yang merangsang pembentukan angiotensin I,
diubah menjadi angiotensin II, menyebabkan vasokonstriksi dan merangsang
sekresi aldosteron dari kortek adrenal, menyebabkan retensi Na dan H2O oleh
tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intravaskuler.
Perubahan
struktur dan fungsi pada pembuluh perifer pada usia lanjut yaitu meliputi
aterosklerosis hilangnya elastisitas jaringan ikat, penurunan relaksasi otot
polos pembuluh darah akan menurunkan kemampuan distensi dan daya regang
pembuluh darah. Aorta dan arteri besar berkurang kemampuannyadalam akomodasi
volume darah yang di pompa jantung ( volume sekuncup ) sehingga terjadi
penurunan curah jantung dan peningkatan tekanan perifer.
(
Robins dan Kumar, 1995 )
(Soeparman dan Waspadji.S, 2001 : 455-457)
F.
MANIFISTASI KLINIS
- Sakit kepala yang berat dan mendadak ( bagian oksipitalis )
- Sesak nafas ( dypsnea )
- Adanya peningkatan tekanan darah yang sementara maupun menetap
- Perubahan pada retina ( pertdarahan eksudat )
- Berdebar
- Mudah lelah dan peningkatan nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari)
- Hipertrofi ventrikel
- Pandangan kabur ( Bruner dan Suddarth, 2002 : 899 )
G.
KOMPLIKASI
- Retino hipertensi
- Penyakit jantung pada pembuluh darah
- Penyakit hipertensi serebrovaskuler
- Ensefalopati hipertensi
- Nefrosklerosis karena hipertensi
( Rilantono, 1996 : 202 )
Artikel Terkait
2 komentar :
terima ksih infonya, sangat bagus dan bermanfaat
OBAT DARAH TINGGI,
waiting for next article, so interesting.
Obat Kolesterol 100% Herbal Aman Tanpa Efek Samping
Obat Kolesterol Tinggi Tanpa Adanya Efek Samping Negatif
Obat Kolesterol Alami Untuk Melawan Kolesterol Jahat
Obat Kolesterol Menahun 100% Dari Herbal Tradisional
Posting Komentar