Non Probability artinya setiap anggota populasi tidak
memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel. Teknik-teknik yang
termasuk ke dalam Non Probability ini antara lain : Sampling Sistematis,
Sampling Kuota, Sampling Insidential, Sampling Purposive, Sampling Jenuh, dan
Snowball Sampling.
- Sampling Sistematis
Adalah teknik sampling yang
menggunakan nomor urut dari populasi baik yang berdasarkan nomor yang
ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun nomor identitas tertentu, ruang dengan
urutan yang seragam atau pertimbangan sistematis lainnya.
Contohnya :
Akan diambil sampel dari populasi
karyawan yang berjumlah 125. Karyawan ini diurutkan dari 1 – 125 berdasarkan
absensi. Peneliti bisa menentukan sampel yang diambil berdasarkan nomor genap
(2, 4, 6, dst) atau nomor ganjil (1, 2, 3, dst), atau bisa juga mengambil nomor
kelipatan (2, 4, 8, 16, dst)
- Sampling Kuota,
Adalah teknik sampling yang
menentukan jumlah sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu sampai
jumlah kuota (jatah) yang diinginkan.
Misalnya akan dilakukan penelitian
tentang persepsi siswa terhadap kemampuan mengajar guru SMK. Berdasarkan
perhitungan diperoleh jumlah sampel 100 guru dengan jumlah SMK adalah 12, maka
sampel kuota dapat ditetapkan masing-masing SMK 9-10 siswa per sekolah.
- Sampling Insidential,
Insidential merupakan teknik
penentuan sampel secara kebetulan, atau siapa saja yang kebetulan (insidential)
bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang
ditentukan akan dijadikan sampel.
Misalnya penelitian tentang kepuasan
pelanggan pada pelayanan Mall A. Sampel ditentukan berdasarkan ciri-ciri usia
di atas 15 tahun dan baru pernah ke Mall A tersebut, maka siapa saja yang
kebetulan bertemu di depan Mall A dengan peneliti (yang berusia di atas 15
tahun) akan dijadikan sampel.
- Sampling Purposive,
Purposive sampling merupakan teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel.
Misalnya, peneliti ingin meneliti permasalahan seputar daya tahan mesin
tertentu. Maka sampel ditentukan adalah para teknisi atau ahli mesin yang
mengetahui dengan jelas permasalahan ini. Atau penelitian tentang pola
pembinaan olahraga renang. Maka sampel yang diambil adalah pelatih-pelatih
renang yang dianggap memiliki kompetensi di bidang ini. Teknik ini biasanya
dilakukan pada penelitian kualitatif.
- Sampling Jenuh,
Sampling jenuh adalah sampel yang
mewakili jumlah populasi. Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau
kurang dari 100. Saya sendiri lebih senang menyebutnya total sampling.
Misalnya akan dilakukan penelitian
tentang kinerja guru di SMA XXX Jakarta. Karena jumlah guru hanya 35, maka
seluruh guru dijadikan sampel penelitian.
- Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan jumlah sampel yang
semula kecil kemudian terus membesar ibarat bola salju (seperti Multi Level
Marketing….). Misalnya akan dilakukan penelitian tentang pola peredaran narkoba
di wilayah A. Sampel mula-mula adalah 5 orang Napi, kemudian terus berkembang
pada pihak-pihak lain sehingga sampel atau responden terus berkembang sampai
ditemukannya informasi yang menyeluruh atas permasalahan yang diteliti.
Teknik ini juga lebih cocok untuk penelitian kualitatif.
Artikel Terkait
0 komentar :
Posting Komentar