Arsip Blog

Perubahan Fisik Wanita Menopause

Gejala awal yang terjadi pada masa menopause adalah menstruasi menjadi tidak teratur, cairan haid menjadi semakin sedikit atau banyak, hot flushes yang kadang-kadang menyebabkan insomnia, palpitasi, pening, dan rasa lemah. Gangguan seksual (perubahan libido dan dispareunia). Gejala-gejala saluran kemih seperti urgensi, frekuensi, nyeri saat berkemih, infeksi saluran kemih dan inkontinensia (Kasdu, 2004 ; Shimp dan Smith, 2000 ; Rayburn, 2001).

Rasa hangat yang menyebar dari badan ke wajah (hot flushes, juga disebut hot flashes), keringat malam dan berbagai gejala psikis sering terjadi saat ovarium berhenti berfungsi. Hot flushes terjadi malam hari, dan menyebebkan keringat keluar, terjadi selama beberapa detik atau menit, tetapi ada juga yang berlangsung sampai 1 jam. Hot flushes berlangsung sampai 1 jam. Hot flushes dikatakan sering terjadi pada 75% wanita menopause dan berlangsung selama 2-5 tahun ketika wanita akan memasuki usia menopause atau pada saat menopause dan akan menghilang sekitar 4-5 tahun pasca menopause. Hot flushes juga timbul bila terjadi menopause dini akibat ovariektomi bilateral, dan hal ini dapat dicegah dengan pemberian estrogen (Ganong, 2002 : 406 ; Kasdu, 2004 ; Shimp dan Smith, 2000).

Gangguan seksual terjadi karena penurunan kadar estrogen yang menyebabkan vagina menjadi atropi, kering, gatal. Panas dan nyeri saat aktivitas seksual (dispareunia) karena setelah menopause sekresi vagina berkurang. Disamping itu dinding vagina menjadi tipis, elastisitasnya berkurang dan menjadi lebih pendek serta lebih rendah, akibatnya terasa tidak nyaman dan nyeri selama aktivitas seksual. Atropi vagina terjadi 3-6 bulan setelah menopause dan gejalanya dirasakan dalam 5 tahun menopause (Llewellyn, 2001 ; Rayburn, 2001 ; Kasdu, 2004 ; Shimp dan Smith, 2000 ; Booklet “Perubahan Hidup Tanpa Perlu Merubah Hidupnya” ,2000).

Atropi juga dapat terjadi pada saluran kemih bagian bawah, sehingga otot penyangga uretra dan kandung kemih menjadi lemah. Hilangnya tonus otot uretra karena menurunnya kadar estrogen, akibatnya terjadi gangguan penutupan uretra dan perubahan pola aliran urine menjadi tidak normal sehingga fungsi kandung kemih tidak dapat dikendalikan (inkontinensia urine) dan mudah terjadi infeksi pada saluran kemih bagian bawah (Kasdu, 2004 ; Llewellyn, 2001 ; Shimp dan Smith, 2000).

Selain itu turunnya kadar estrogen juga berpengaruh pada jaringan kolagen yang berfungsi sebagai jaringan penunjang pada tubuh. Hilangnya kolagen menyebabkan kulit menjadi kering dan keriput, rambut terbelah-belah, rontok, gigi mudah goyang dan gusi berdarah, sariawan, kuku rusak, serta timbulnya rasa sakit dan ngilu pada persendian (Kasdu, 2004 ; Kusumawardhani, 2006).

Dengan bertambahnya usia, aktivitas tubuh juga berkurang. Hal ini menyebabkan gerak tubuh berkurang, sehingga lemak semakin banyak tersimpan. Berdasarkan penelitian yang dikutip oleh Kasdu bahwa setiap kurun 10 tahun berat badan akan bertambah atau melebar ke samping, ditemukan wanita pada masa menopause memperlihatkan kenaikan yang mencolok. Hal ini diduga ada hubungannya dengan turunnya estrogen dan gangguan pertukaran zat berdasar metabolisme lemak (Kasdu, 2004).

Estrogen juga mambantu penyerapan kalsium ke dalam tulang, sehingga wanita yang telah mengalami menopause mempunyai resiko lebih terkena osteoporosis. Kehilangan massa tulang merupakan fenomena universal yang dimulai sekitar usia 40 tahun, dan meningkat pada wanita postmenopause, yaitu rata-rata kehilangan massa tulang berlangsung sangat cepat dan resiko jangka panjang untk terjadinya patah tulang (Kasdu, 2004 ; Rayburn, 2001 ; Llewellyn, 2001).

Lebih dari 90% pasien osteoporosis adalah wanita postmenopause. Diperkirakan antara 25% dan 44% wanita postmenopause mengalami fraktur karena osteoporosis, terlebih pada tulang belakang, sendi tulang paha, lengan bawah. Pada wanita kulit putih, kira-kira 8 dari 1000 mengalami fraktur osteoporosis, dan pada wanita kulit hitam 3 dari 1000. Walaupun wanita kulit putih dan wanita Asia mempunyai resiko yang meningkat untuk terjadi fraktur karena osteoporosis, wanita kulit hitam mempunyai angka kematian lebih tinggi pada 6 bulan pertama setelah fraktur sendi tulang paha dibanding wanita kulit putih, yaitu 20% dan 11%. Secara kumulatif, selama hidupnya wanita akan mengalami kehilangan 40%-50% massa tulangnya, sedangkan pria hanya kehilangan sebanyak 20%-30%. Dengan demikian, wanita lebih beresiko menderita osteoporosis dan patah tulang (Shimp dan Smith, 2000).

Penurunan kadar estrogen juga mengakibatkan penurunan HDL (High Density Lipoprotein) dan meningkatkan LDL (Low Density Lipoprotein), trigliserida, dan kolesterol total, yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung koroner. Penimbunan lemak tubuh juga merupakan faktor resiko penyakit jantung koroner. Penelitian yang dilakukan oleh Gallup (1995) ditemukan bahwa wanita berpeluang dua kali lebih besar terkena penyakit jantung koroner daripada kanker payudara, dan terjadinya penyakit jantung koroner pada wanita usia menopause menjadi dua kali lipat dibanding pria pada usia yang sama (Kasdu, 2004).

Penyakit lain yang dapat terjadi pada masa menopause adalah kanker, seperti kanker endometrium, kanker indung telur, kanker mulut rahim, kanker payudara, dan kanker vagina,selain pengaruh hormon tubuh, juga berhubungan dengan gangguan tubuh lainnya akibat penyakit degeneratif, seperti diabet dan jantung, faktor genetik dan gaya hidup juga berpengaruh. Hipertensi juga sering terjadi, demensia tipe Alzheimer juga kadang ditemukan pada periode pramenopause dan pasca menopause dimana terjadi penurunan kadar hormon seks steroid yang menyebabkan beberapa perubahan neuroendokrin sistem susunan saraf pusat, maupun kondisi biokimiawi otak. Pada keadaan ini terjadi proses degeneratif sel neuron di hampir semua bagian otak terutama yang berkaitan dengan fungsi ingatan. Kelainan tersebut seperti sulir berkonsentrasi, hilangnya fungsi memorik jangka pendek, dan beberapa kondisi yang berhubungan dengan kelainan psikologis (Kasdu, 2004 ; Rayburn, 2001 ; Brooker, 2006, ; Llewellyn, 2001).
Artikel Terkait

0 komentar :

Posting Komentar

 

Catatannya Didit Copyright © 2011-2015 | Powered by Blogger