Simulator dalam Depdiknas
(2005: 1068) adalah program yang berfungsi untuk menyimpulkan suatu peralatan,
tetapi kerjanya agak lambat daripada keadaan yang sebenarnya. Simulator juga
dapat diartikan sebagai simulasi atau objek fisik-benda nyata.
Simulasi dalam Depdiknas
(2005: 1068) adalah metode pelatihan
yang meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan
sesungguhnya. Bambang Sridadi (2009: 65) mengemukakan bahwa simulasi adalah
proses implementasi model menjadi program komputer (software) atau rangkaian elektronik dan mengeksekusi software tersebut sedemikian rupa
sehingga perilakunya menirukan atau menyerupai sistem nyata (realitas) tertentu
untuk tujuan mempelajari perilaku (behaviour)
sistem, pelatihan (training), atau
permainan yang melibatkan sistem nyata (realitas). Arief S. Sadiman (2010:
76-77) berpendapat tentang simulasi yang merupakan suatu model hasil
penyederhanaan suatu realitas. Selain harus mencerminkan situasi yang
sebenarnya, simulasi harus bersifat operasional, artinya simulasi menggambarkan
proses yang sedang berlangsung. Simulasi dapat bersifat fisik (misalnya
simulasi ruangan pengemudi pesawat terbang), verbal (misalnya simulasi untuk
pelajaran membaca permulaan), ataupun matematis (untuk mengajarkan sistem
ekonomi). Anderson (1987: 181) berpendapat tentang pengaruh objek fisik atau
benda nyata digunakan dalam pendidikan akan memberikan rangsangan yang amat
penting bagi siswa dalam mempelajari tugas yang menyangkut keterampilan
psikomotorik.
Berdasarkan pendapat
diatas dapat disimpulkan simulator merupakan suatu alat atau media tambahan
mirip dengan aslinya, yang kegunaannya dalam pendidikan adalah membantu seorang
pendidik dalam menyampaikan suatu pengetahuan kepada peserta didik baik dijadikan
materi maupun replika penggunaan suatu alat yang skalanya lebih besar.
Artikel Terkait
1 komentar :
http://pengetahuan-inspirasi.blogspot.com/2013/05/pengertian-fisika.html?showComment=1414977258891#c313303062051563941
Posting Komentar