Arsip Blog

Injection Molding Machine


A.      Pengenalan injection molding machine
Injection Molding adalah metode  material termoplastik dimana material yang  meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh  plunger ke dalam cetakan yang didinginkan  oleh air dimana material tersebut akan  menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa  dikeluarkan dari cetakan. Sedangkan injection molding machine adalah mesin yang digunakan untuk membuat plastik dengan sistem cetakan injeksi.

Enam langkah utama yang biasanya dilakukan pada proses Injection Molding : 
1. Pengapitan 
Suatu mesin injeksi memiliki tiga bagian utama, yaitu cetakan, pengapit  dan unit penyuntik. Unit pengapit adalah pemegang cetakan yang mengalami  tekanan selama proses penyuntikan dan pendinginan. Pada dasarnya, pengapit ini  memegang kedua belah cetakan bersama-sama. 
2. Suntikan
Pada saat penyuntikan, material plastik umumnya dalam bentuk  butiran/pellet, diisi kedalam suatu wadah saluran tuang (hopper) yang terdapat  bagian atas unit mesin. Butir/pellet ini disuap ke dalam silinder untuk dipanaskan  hingga mencair. Di dalam silinder (barrel) terdapat mesin screw (berputar) yang  mencampur bahan butiran/pellet cair dan mendorong campuran ke bagian ujung  silinder.
Ketika material yang dikumpulkan di ujung  screw telah cukup, proses  penyuntikan dimulai. Plastik yang dicairkan dimasukkan kedalam cetakan melalui  suatu nozzle injector, ketika tekanan dan kecepatan diatur oleh screw tersebut.  Sebagian mesin injeksi menggunakan suatu pendorong sebagai pengganti screw
3. Penenangan 
Tahap ini adalah waktu penenangan sesaat setelah proses penyuntikan.  Plastik cair telah disuntik kedalam cetakan dan tekanan dipertahankan untuk  meyakinkan segala sisi rongga cetakan telah terisi secara sempurna. 
4. Pendinginan
Plastik didinginkan didalam cetakan untuk mendapatkan bentuk padatnya  didalam cetakan. Pada proses ini sekaligus pengisian ulang bahan plastik dari  hopper ke dalam barrel dengan screw yang berputar. 
5. Cetakan Dibuka
Unit pengapit dibuka, yang memisahkan keduabelah cetakan
6. Pengeluaran 
Pena dan plat ejector mendorong dan mengeluarkan hasil cetakan dari  dalam cetakan,. Geram dan sisa pada sisi-sisi hasil cetakan yang tidak dipakai  dapat didaur ulang untuk digunakan pada pencetakan berikutnya

B.      Bagian Pada Mesin
1.   Mold Clamp Unit [Unit Pencekam Cetakan].
clamping unit berfungsi utuk memegang dan mengatur gerakan dari mold unit, serta gerakan ejector saat melepas benda dari molding unit, pada clamping unit lah kita bisa mengatur berapa panjang gerakan molding saat di buka dan berapa panjang ejektor harus bergerak.  Ada 2 macam clamping unit yang dipakai pada umumnya, yaitu toggle clamp dan hidrolik clamp 

Unit ini berfungsi untuk menggerakkan Mold dengan gerakan membuka dan menutup. Gerakan ini terbagi dalam 3 setting kecepatan dan 1 setting tambahan, baik untuk gerakan Menutup maupun gerakan Membuka. Untuk gerakan Menutup terdiri atas gerakan : 1. Perlahan – 2. Cepat – 3. Perlahan dan 4. Mencekam Mold [lihat detail gerakan menutup Mold]. Sedangkan untuk gerakan Membuka terdiri atas gerakan : 1. Melepas Cekam Mold – 2. Perlahan – 3. Cepat – 4. Perlahan. Lalu dilanjutkan dengan gerakan Ejector untuk mendorong Produk keluar dari Mold, yaitu dari sisi Core.

2. Injection Unit [Unit Injeksi].
Disinilah pengolahan Polimer Plastik berlangsung, yang dimulai dengan masuknya Polimer dalam bentuk Pellet [Granule], kemudian dipanaskan didalam Tungku [Barrel] dengan suhu lumer Plastik yang bersangkutan sambil diperlakukan adukan [Mixing] oleh bentuk Screw di dalam Tungku. Dengan bentuk yang sedemikian rupa sehingga Screw ini berfungsi sebagai Feeder dan juga Sebagai Mixer Plastik cair agar pencampuran warna plastik menjadi rata dan seimbang [konstant].
Lalu dari unit inilah di Injeksikan atau disuntikkan ke dalam cetakan [Mold] dengan setting yang melibatkan Tekanan Hidrolik [Hydrolic Pressure] dalam satuan kg/cm², Kecepatan [Velocity] dalam satuan %, Posisi [Limit Switches] dalam satuan mm, Waktu [Time] dalam satuan detik, dan Suhu [Temperature] dalam satuan °C.
bagian dari inejction unit adalah :
motor dan transmission gear unit
bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk memutar screw pada  barel, sedangkan tranmisi unit berfungsi untuk memindahkan daya dari putaran motor ke  dalam  secrew, selain itu transmission unit juga berfungsi untuk mengatur tenaga yang di  salurkan sehingga tidak pembebanan yang terlalu besar.
Cylinder screw ram
bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan menggunakan momen  enersia sekaligus menjaga perputaran screw tetap konstan, sehingga di dapat di hasilkan  kecepatan dan tekanan yang konstan saat proses injeksi plastik dilakukan.
Hopper
adalah tempat untuk menempatkan material plastik, sebelum masuk ke barel, biasanya untuk  menjaga kelembapan material plastik, digunakan tempat penyimpanan khusus yang dapat  mengatur kelembapan, sebab apabila kandungan air terlalu besar pada udara, dapat  menyebabkan hasil injeksi yang tidak bagus.
Barrel
adalah tempat screw, dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika di panasi oleh heater,  pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle.
Screw
reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke nozzle, ketika screw  berputar material dari hopper akan tertarik mengisi screw yang selanjutnya di panasi lalu di  dorong ke arah nozzle.
Nonreturn valve
valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar tidak kembali saat  screw berhenti berputar.

3. Sistem Penggerak [Drive System].
Saat ini masih umum dengan media Oli, atau yang biasa disebut dengan Sistem Hidrolik [Hydrolic System], baik untuk mesin tipe Straight Hydrolic maupun tipe Toggle. Namun dewasa ini untuk tipe Toggle sudah banyak meng-aplikasikan Servo Motor [Full Electric System]. Kelebihan mesin yang sudah mengaplikasikan Servo Motor gerakan mesin lebih tenang, tidak gedebak-gedebuk seperti tipe Straight Hydrolic. Juga tentunya tidak berisik, dan cenderung lebih bersih karena tidak menggunakan banyak Oli, yang mana untuk sistem Hidrolik ada celah kecil saja akan terjadi kebocoran yang mengakibatkan area mesin terdapat genangan-genangan Oli.Namun bukan berarti untuk mesin-mesin baru tidak lagi menggunakan sistem Hidrolik. Untuk sebagian pengguna merasa lebih cocok dengan tipe Hidrolik, sehingga pembuat mesin injeksi plastik masih mengeluarkan mesin tipe hidrolik yang tentunya beberapa bagian sudah di design ulang untuk memperbaiki performanya.
4. Sistem Kontrol [Control System].
Adalah sistem penjamin bahwa urutan cara kerja mesin harus benar dan sesuai dengan program yang sudah dibuat oleh pembuat mesin. Sehingga setiap gerakan, setiap perubahan, sinyal-sinyal sensor yang bisa ratusan jumlahnya bisa saling mengikat, saling berhubungan dan saling mengunci dan sehingga kinerja mesin tetap terjaga. Apalagi yang berhubungan dengan sistem keamanan dan keselamatan pengguna mesin, maka dibuat berlapis, sehingga bisa menghilangkan resiko karena resiko human error pengguna mesin itu sendiri.
Pengontrolan pada Injection Molding Machine menggunakan suatu controller bernama cdc88. Cdc88  adalah suatu multi function computer yang digunakan  untuk mengatur semua proses injeksi molding.


 Pada mesin injeksi molding ini, peran cdc88  ebagai pusat kegiatan produksi yang akan dilakukan.  Cdc88 sebagai controller pada mesin ini memiliki  banyak kelebihan untuk menunjang fungsinya sebagai  pengendali. Mulai dari pengaturan pemanasan pada  dinding-dinding barrel, kecepatan injeksi, tekanan  injeksi, waktu injeksi, waktu pencetakan serta beberapa  fungsi lainnya.


Mold Clamp Unit Of Injection Molding Machine

Unit Pencekam Mold pada Mesin Injeksi Plastik.
Dengan melihat skema Mesin Toshiba IS850E, maka bagian-bagian utama dari Unit Pencekam Mesin Injeksi Plastik adalah sebagai berikut.
1. Stationary Platen [Platen Tetap], tempat diikatnya Mold Mounting Plate dari sisi Cavity
2. Moving Platen [Platen Bergerak], tempat diikatnya Mold Mounting Plate dari sisi Core
3. Clamp Cylinder [Silinder Cekam]
4. Tie Bar [Batang Pengikat], berjumlah 4 buah dipasang diagonal simetris
5. Clamp Bar [Batang Cekam]
6. Close Moving Booster Cylinder [Silinder Booster untuk Gerakan Menutup Cetakan]. Misalkan Diameter [Ø] Silinder Booster sebesar 15 cm, tekanan pompa hidrolik maksimal 190 kg/cm² [tergantung spesifikasi pompa yang digunakan mesin], sehingga bila kita atur 12% dari kemampuan maksimal pompa maka didapat tekanan sebesar 23 kg/cm². Untuk mencari besaran gaya yang dihasilkan, kita menggunakan rumus dasar F = P x A. F adalah Force atau Gaya [dalam satuan kg atau ton], P adalah tekanan hidrolik yang berasal dari pompa hidrolik [dalam satuan kg/cm²], dan A adalah luas penampang [dalam satuan cm²][Untuk penampang bulat : (п x D²)/4] dimana п adalah 3,14 dan D adalah Diameter [dalam satuan cm]. Sehingga dari hasil perhitungan tersebut didapat gaya [F] sebesar 4000 kg [4 ton]. Gaya sebesar ini juga dimanfaatkan untuk menghisap Oli dari Tangki ke dalam ruang Clamp Cylinder.
7. Open Moving Booster Cylinder [Silinder Booster untuk Gerakan Membuka Cetakan]. Bila Diameter Silinder Cekam sebesar 76 cm, pada tekanan Pompa Hidrolik maksimum 190 kg/cm² dengan menghasilkan Gaya sebesar 850 ton. Dan Diameter Batang Cekam sebesar 70 cm, sehingga selisih besaran penampang [A] antara Diameter 76 cm dan 70 cm adalah 627 cm². Maka 10% dari Tekanan Hidrolik [P] sebesar 19 kg/cm² akan menghasilkan Gaya [F] sebesar 11 ton.
8. Hydrolic Oil Tank [Tanki Oli Hidrolik]. Nissei Plastic mengeluarkan rekomendasi Oli Hidrolik untuk General Type yang digunakan adalah Mobil Hyd Oil 38, Mobil Hyd Oil 48LP, Esso Telesso 46, Shell Tellas Oil 56, Caltex Rand Oil 46. Dan untuk Anti Wear Type adalah Mobil DTE 25, Esso Nuto H 46, Shell Tellas Oil 46, dan Caltex Rand Oil 46.
9. Open/Close Limit Switch Line [Rangkaian Saklar Sensor untuk gerakan Membuka dan Menutup]
10. Locating, untuk menetapkan posisi Locating Ring dari sebuah Cetakan
11. Ejector Cylinder [Silinder Ejektor], untuk menggerakkan Batang Ejektor
12. Ejector Rod [Batang Ejektor], untuk mendorong produk dari cetakannya
13. Pressure Gauge [Pengukur Tekanan Hidrolik], untuk memperlihatkan tekanan aktual
14. Pressure Switch 1 [Saklar dengan Tekanan bagian pertama], sebagai Konfirmasi Cekam
15. Clamp Valve [Katup Cekam]
16. Hydrolic Control System. Di dalamnya terdapat Hydrolic Solenoid Valve System yang mengatur arah aliran Hidrolik, Regulator Control System yang mengatur Tekanan Hidrolik hingga beberapa tingkat, dan Hydrolic Flow Rate Control System yang mengatur Debit Aliran Hidrolik dalam beberapa tingkatan.
17. Hydrolic Pump [Pompa Hidrolik]. Spesifikasi pompa dengan kemampuan menghasilkan tekanan mulai dari 120 kg/cm² hingga 190 kg/cm², tergantung spesifikasi pompa yang digunakan.
Stay Tun Sahabat Plastik

Injection Unit of Injection Molding Machine


Unit Injeksi pada Mesin Injeksi Plastik
Adapun bagian-bagian dari Unit Injeksi berdasarkan skema tersebut adalah.
1. Hydrolic Motor [Motor Hidrolik], untuk memutar Screw
2. Injection Cylinder [Silinder Injeksi], untuk menggerakkan Screw maju dan mundur
3. Hopper, sebagai wadah Material Plastik sebelum masuk ke Barrel. Beberapa aplikasi menempatkan Hopper Dryer di atas Injection Unit ini.
4. Screw, berfungsi sebagai Feeder untuk menyupai material dari arah belakang atau dari Hopper, dan juga berfungsi sebagai pengaduk material plastik dalam keadaan cair sehingga pencampuran warna lebih merata. Untuk Screw standard bawaan mesin kurang begitu maksimal di dalam proses pencampuran warna, sehingga kita perlu Screw dengan pesanan khusus, atau juga bisa ditambah alat mixing yang dipasang dibagian Hopper. Lebih lanjut mengenai Screw akan dibahas terpisah.
5. Barrel [Tungku], yang berfungsi memanaskan material plastik hingga mencair
6. Torpedo dan Check Ring atau Check Valve, yang berfungsi membuka aliran material pada saat Charging dan menutup aliran material plastik pada saat injeksi berlangsung
7. Heater Band, pemanas elektrik dengan bentuk sabuk
8. Cylinder Head [Kepala Silinder], penghubung antara Nozle dan Barrel
9. Nozle
10. Carriage [Pembawa], sebagai dudukan unit injeksi dan juga ia sendiri duduk pada rel slider
11. Injection Unit Cylinder [Silinder Unit Injeksi], berfungsi menekan Nozle kepada Sprue Bush dari cetakan terpasang
12. Pressure Switch 2 [Saklar bertekanan bagian 2], aktif pada tekanan minimal 100 kg/cm² sebagai konfirmasi untuk melakukan proses injeksi dan juga untuk memastikan material plastik tidak akan bocor pada saat proses injeksi berlangsung
Stay Tun Sahabat Plastik

Sumber
Artikel Terkait

1 komentar :

Tommy mengatakan...

Keren

Posting Komentar

 

Catatannya Didit Copyright © 2011-2015 | Powered by Blogger