A. DEFINISI
Illeus Obstruksi adalah saluran
usus yang menghambat pasase cairan flatus dan makanan dapat secara
mekanik maupun fungsional ( Tucker, Susan Martin, 1997 : 352 ).
Obstruksi usus adalah gangguan pada
aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal ( Nettina, 2001 ).
Obstruksi terjadi ketika ada
gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus kedepan tetapi peristaltiknya
normal ( Reevas, 2001 ).
Illeus adalah kegagalan
peristaltik usus tanpa adanya bukti obstruksi mekanis (Behraam, Kliegman
dan Arvin, 2001 ).
B. ETIOLOGI
1. Mekanik
a. Volvulus : Terjepitnya belitan
pada sumbernya sendiri sampai suatu derajat tertentu dimana lumen usus
tersumbat.
b. Adhesi : Perlekatan dinding usus.
c. Hernia Stranggulata : Leher kantong yang bekerja sebagai tourniquet menyumbat
aliran darah, lumen usus tersumbat dan usus sendiri menjadi gangguan.
d. Abses : Terjadi karena infeksi yang terlokalisir
sehingga menyumbat lumen usus.
2. Fungsional
a. Illeus paralistik : Parlisa otot saluran pencernaan
b. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
c. Uremia
d. Lesi medula spinalis
e. Enteritis Regional
( Tucker, Susan Martin, 1998 )
C. TANDA DAN
GEJALA
1. Nyeri
Biasanya
nyeri tidak pada illeus adinamik walaupun mungkin sensitif (nyeri
tekan ), biasanya menyerupai kejang datangnya bergelombang dan biasanya
terletak pada daerah umbilicalis.
2. Muntah
Frekwensi
muntah lebih jarang bila terjadi pada usus halus bagian atas,muntah akan sering
terjadi pada illeus atau usus besar.
3. Peregangan
Abdomen
Mual,
muntah, dehidrasi sepat asidosis, perubahan pada usus dan bising usus
akan terhenti,kegagalan untuk mengeluarkan feces atau flatus
secara rectal atau perostomi.
( Price and Wilson, 1995 )
D. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Menurut Engram
B, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, 1999, Pemeriksaan
penunjang yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Sinar X Abdomen menunjukkan adanya pola gas dan cairan
dalam usus.
2. Scan CT, MRI atau Ultra Sound untuk memastikan
diagnostik.
3. Praktosigmoidoskopi, membantu menentukan penyebab obstruksi
bila dalam kolon.
4. Enema Barium
membantu menentukan bila obstruksi dalam kolon, biasanya
dilakukan setelah Praktosigmoidoskopi bila tidak memberikan kesimpulan.
E. KOMPLIKASI
Menurut Tucker SM,
1998 : 325 potensial komplikasi yang tejadi pada illeus obstruksi
adalah sebagai berikut :
1. Dehidrasi
2. Ketidakseimbangan elektrolit
3. Asidosis metabolik
4. Perforasi
5. Shock
F. Klasifikasi
1. Partial Illeus
Obstruksi terjadi sebagian makanan masih bisa sedikit lewat, dapat
flatus / defekasi sedikit.
2. Simple Ileus
Terjadi sumbatan total
tapi belum terjadi gangguan Vaskularisasi dinding usus.
3. Illeus Strangulasi
Illeus disertai
alistensi usus di bagian praksimal sumbatan dan vaskularisasi dinding
usus terjepit ( Strangulasi ).
G. PATOFISIOLOGI
Peristiwa patofisiologi
setelah obstruksi usus atau illeum adalah sama tanpa memandang
apakah obstruksi tersebut diakibatkan oleh penyebab mekanik atau fungsional.
Perbedaan utamanya adalah pada obstruksi paralitik dimana paralitik
dihambat dari permukaan sedangkan pada obstruksi mekanik paralitik
mula-mula diperkuat kemudian intermiten kemudian hilang.
Lumen usus yang
telah tersumbat baik karena penyebab mekanik atau fungsional secara progesif
akan tegang oleh cairan dan gas yang telah terakumulasi di dalam lumen. Sebab
proximalan letak obstruksi, bila tekanan usus meningkat permeabilitas
kapiler meningkat, kemungkinan cairan dan elektrolit berpindah ke dalam rongga
peritaneum.
Bila obstruksi
tidak hilang suplai darah ke usus rusak dan menimbulkan nekrosis dan
kemungkinan ruptur usus. Defisit cairan dan biokimia dapat terjadi
akibat muntah dan penyedotan usus setelah pengobatan.Pengaruh atas kehilangan
ini adalah penciutan ruang ECF yang mengakibatkan shock hipovolemik,
apabila nekrosis telah terjadi maka akan terjadi pul pelepasan bakteri
dan toksin dari usus yang nekrotik ke dalam peritoneum dan
sirkulasi sistemik yang selanjutnya akan terjadi peritonitis dan septikemia
( Price and Wilson, 1995 : 299 ).
Artikel Terkait
0 komentar :
Posting Komentar