Seseorang dapat dikatakan menderita Diabetes Mellitus jika
menderita dua atau tiga dari gejala di bawah ini :
a)
Banyak minum, banyak kencing, penurunan
berat badan yang tidak jelas penyebabnya.
b)
Kadar glukosa dalam darah waktu puasa ≥
126 mg/dl.
c)
Kadar glukosa dalam darah 2 jam setelah
makan ≥ 200 mg/dl.
1.
Penyebab
Diabetes
Gula
dalam darah berasal dari makanan kita yang diolah secara kimiawi oleh hati.
Sebagian gula disimpan dan sebagian lagi digunakan untuk energi. Insulin
membuat sel-sel sari gula dari darah dan mencegahnya untuk menghancurkan protein
dan lemak. Hanya hormon insulin yang dapat menurunkan gula darah dengan
berbagai cara, yaitu:
·
Dengan meningkatkan jumlah gula yang
disimpan di dalam hati berbentu glikogen.
·
Dengan mencegah hati mengeluarkan
terlalu banyak gula
·
Dengan merangsang sel-sel tubuh agar
menyerap gula
Mekanisme
lain di dalam tubuh bekerjasama dengan insulin untuk mempertahankan tingkat
gula darah yang tepat. Jadi insulin adalah satu-satu nya zat didalam tubuh yang
dapat menurunkan tingkat darah, sehingga jika suplainya berkurang, seluruh
system tidak seimbang lagi. Setelah makan, tidak ada yang mengontrol penyerapan
gula dalam makanan sehingga tingkat gula dalam darah meningkat. Akibat lain
naiknya gula darah adalah buang air kecil lebih sering, sebab kelebihan gula
dalam darah disaring keluar oleh ginjal dengan mengeluarkan lebih banyak garam
dan air. Kelebihan produksi urin ini disebut poliura, yang merupakan
gejala awal diabetes. Jika tidak segera diobati, penderita akan mengalami
dehidrasi dan kehausan. Selain mengatur gula darah, insulin juga mencegah
turunnya berat badan dan membantu membuat jaringan tubuh. Maka orang yang gagal
atau kurang menghasilkan insulin biasanya akan kehilangan berat badan.
2.
Tipe
Diabetes Militus
a)
DM Tipe 1
Jika
tubuh sama sekali tidak dapat memproduksi insulin, gejalanya akan cepat terasa
karena tidak ada control gula darah. Peran insulin sangat penting dalam menjaga
stabilitas tubuh dengan mencegah penghancuran protein (tersimpan dalam otot)
dan lemak. Jika insulin tidak ada, produk sampingan hasil penghancuran lemak dan
otot akan menumpuk dalam darah dan menghasilkan suatu zat yang disebut keton.
Jika hal ini dibiarkan terus, jumlahnya akan terus meningkat hingga orang
tersebut mengalami apa yang disebut ketoasidosis koma.
b)
DM Tipe 2
Karena
suplai insulin berkurang atau tidak cukup efektif sebagaimana mestinya, tingkat
gula darah naik lebih lamban. Tidak banyak protein dan lemak yang
dihancurkan,hingga produksi keton pun tidak banyak, dan resiko terkena
ketoasidosis koma juga kecil. Ribuan orang menderita diabetes, namun banyak
diantara mereka tidak menyadarinya.
Artikel Terkait
0 komentar :
Posting Komentar