Guru memberikan materi pelajaran langsung secara lisan kepada siswa, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar.
Dalam metode ceramah terdapat beberapa karakteristik yaitu :
- Guru sebagai sumber utama pada proses belajar mengajar
- Komunikasi satu arah hanya dari guru ke siswa
- Guru cenderung aktif sedangkan siswa cenderung pasif
- Materi disampaikan secara lisan
Ada beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering digunakan.
- Ceramah merupakan metode yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan. Murah dalam arti proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan suara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
- Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
- Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
- Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.
- Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana.
Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.
Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
- Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
- Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
- Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walau pun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang ke mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.
- Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
Artikel Terkait
Education
- SOAL UJIAN IPA SMK PILIHAN GANDA
- Kriteria untuk Kematangan Emosi
- Ciri-Ciri Orang Kreatif
- 5 (Lima) Hal yang Menentukan Kurikulum
- Pengumpulan Data Siswa
- Pendekatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
- Apa itu Handout?
- Konsep Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 200 mil
- Pengertian Umum Bangsa
- Macam-Macam Visualisasi Data
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Media Pembelajaran
- Pengertian Teori Empirisme
- Apa Itu Teori Nativisme
- Pengertian / Definisi dari Prestasi Belajar
- Pengertian / Definisi Belajar
- Pengertian, Definisi, Arti Pendidikan
- Kelebihan dan Keterbatasan menggunakan Objek Fisik-Benda Nyata
- Tujuan Penggunaan Objek Fisik-Benda Nyata
- Pengertian simulator dan Objek Fisik-Benda Nyata
- Pengertian Media (dalam Media Pendidikan)
- Pengertian Pembelajaran
- Pengembangan Media Pembelajaran
- Manfaat Media Pembelajaran
- PengertianUmum Media Pembelajaran
- Macam-macam teori belajar berdasarkan kelompok
0 komentar :
Posting Komentar